VIVA – Banyak orang melakukan olahraga rutin untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Sayangnya, banyak orang yang memilih tak berolahraga saat Ramadan lantaran takut dehidrasi atau batal puasa karena kehausan.
Padahal olahraga saat puasa justru memberi dampak positif, di antaranya meningkatkan kekuatan fisik dan mental. Di samping itu, menjaga sirkulasi darah, mempertahankan massa otot dan vitalitas seluruh tubuh.
Dr Andi Kurniawan, Sp.KO mengatakan bahwa selama puasa sebaiknya melakukan aktivitas fisik karena akan membuat tubuh bugar dan tidak mudah lelah. Terpenting memperhatikan waktu dan durasi berolahraga agar puasa tetap lancar.
"Olahraga yang bagus menjelang berbuka. Rekomendasi satu jam atau 30 menit sebelum buka puasa. Lebih dari itu, ada risiko dehidrasi dan kadar gula darah menurun," kata dia dalam acara AYO HIDUP SEHAT di tvOne, Kamis, 24 Mei 2018.
Sementara durasi olahraga yang disarankan sekitar 30 hingga 60 menit. Jenis olahraga yang sebaik dilakukan pun harus dengan intensitas ringan hingga sedang, seperti jalan kaki atau jogging.
Dan tak harus di luar ruangan, olahraga saat puasa bisa dilakukan di dalam ruangan. Bahkan, untuk olahraga dengan intensitas ringan, seperti mengangkat atau menggerakkan kaki dan tangan bisa dilakukan ketika pagi hari, saat istirahat kerja sambil duduk atau menonton televisi. Namun sebelum berolahraga, sebaiknya melakukan stretching (peregangan) demi menghindari cidera.
Di sisi lain, Anda juga harus memperhatikan kondisi tubuh ketika berolahraga. Olahraga sebaiknya dihentikan ketika muncul tanda-tanda dehidrasi.
"Misalnya Anda merasa sangat kelelahan, kehausan yang sangat dan susah konsentrasi, hipoglikemia (gangguan kesehatan ketika kadar gula di darah menurun) dan keluar keringat dingin," ujarnya. (fk)
