Hati-hati, Makanan Dibakar Tak Senikmat Manfaatnya

Barbeque daging sapi panggang.
Sumber :
  • Reuters/David L. Reamer

VIVA – Tak dimungkiri, banyak orang lebih menyukai makanan dibakar dibanding digoreng. Selain karena teksturnya lebih empuk dan matang, rasa dan aroma lebih nikmat, juga adanya anggapan bahwa makanan dibakar lebih sehat daripada digoreng.

Makanan Dibakar Sebabkan Kanker Ternyata Mitos, Ini Biang Keroknya

Ayam bakar, ikan bakar dan sate merupakan beberapa contoh makanan yang melalui proses dibakar. Bahkan, menu tersebut menjadi menu favorit bagi banyak orang. Namun, apakah benar manfaat makanan dibakar lebih sehat dibanding dengan digoreng?

Spesialis Gizi Klinik, dr Juwalita Surapsari, SpGk membantah soal anggapan tersebut. Menurutnya, jika cara membakarnya salah, maka kalori dalam makanan tersebut yang masuk ke tubuh manusia sama dengan makanan yang digoreng.

VIDEO: Diet Sebabkan Kulit Kusam dan Rambut Rontok, Ini Penjelasannya

Tak cuma itu, makanan yang dibakar justru bisa berbahaya bagi kesehatan jika proses pembakarannya tidak tepat. Misalnya, bisa meningkatkan risiko kanker lantaran makanan dibakar dalam waktu lama dan suhu tinggi, langsung di atas arang akan menghasilkan karbon dan membentuk senyawa karsinogenik.

"Makanan yang dibakar bisa sebabkan kanker, karena jika dibakar pada suhu tinggi dan waktu yang lama akan menghasilkan karbon monoksida, yang bisa menimbulkan kanker usus besar dan kanker nesofaring (tenggorokan)," katanya dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Jumat, 22 September 2018.

Bisa Bantu Kurangi Risiko COVID-19, Ini 3 Cara Dapatkan Vitamin D

Karena itu, saran dia, hindari bagian gosong pada makanan yang dibakar karena mengandung senyawa berbahaya, yang bisa memicu risiko kanker. Juwalita pun menampik soal daging atau ikan yang lebih dahulu direndam dengan bumbu sebelum dibakar bisa mengurangi risiko kanker.

"Makanan yang dibakar dalam suhu tinggi dan waktu lama akan menimbulkan senyawa hidro karbon, sehingga anggapan merendam dalam bumbu sebelum dibakar untuk mengurangi risiko kanker adalah mitos," tuturnya.

Selain berpotensi meningkatkan risiko kanker, Juwalita menambahkan, makanan yang dibakar juga menyebabkan hilangnya gizi dalam makanan tersebut. Dia menuturkan, setiap pengolahan makanan yang dilakukan dalam waktu lama dan suhu tinggi akan menurunkan vitamin dan mineral yang dikandungnya, sehingga kadar gizi dalam makanan otomatis akan berkurang.

Untuk mengurangi risiko berbahaya dalam makanan yang dibakar, dia memberikan beberapa tips. Pertama, pilih daging dengan sedikit lemak atau tanpa lemak agar menghasilkan penyerapan secara langsung.

Ada baiknya menggunakan media panggang, sehingga antara makanan dan arang tidak langsung berhubungan. Selain itu, sebelum dan sesudah membakar makanan, rutinlah membersihkan panggangan.

"Panaskan panggangan sebelum digunakan dan jangan bakar makanan terlalu lama," saran Juwalita.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya