Traveling Bisa Turunkan Risiko Perceraian

Traveling bersama pasangan
Sumber :
  • Pixabay/StockSnap

VIVA – Traveling bukan hanya menjadi cara melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Traveling juga bisa menjadi cara melekatkan hubungan, baik orangtua dengan anak maupun antara suami dan istri.

Terbang ke Negara Asia Tenggara Lebih Hemat Pakai ASEAN Explorer Pass, Apa Itu?

Menurut Psikolog Keluarga dan Pernikahan Nadya Pramesrani, traveling bisa meningkatkan hubungan suami dan istri dan menurunkan risiko perceraian.

"Traveling meningkatkan kebahagiaan individu di dalam keluarga, dampaknya bisa memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan," kata Nadya saat ditemui beberapa waktu lalu.

6 Tips untuk Liburan yang Lebih Lancar saat ke Korea Selatan

Nadya menambahkan, penelitian membuktikan bahwa traveling secara signifikan mengurangi angka cerai. Sebabnya, saat traveling kita akan fokus pada situasi saat itu, tidak sibuk dengan rutinitas masing-masing.

Kasus yang sering terjadi adalah, suami dan istri yang sudah memiliki anak cenderung berjalan bersama untuk memenuhi kebutuhan anak. Masing-masing berusaha menggapai lebih banyak tanggung jawab yang harus terselesaikan yang akhirnya berdampak pada hubungan keduanya.

Liburan ke Asia Tenggara dan Australia Pakai Tiket Diskon, Cek di Sini! 

Mereka terlalu fokus menjadi orangtua yang memenuhi kebutuhan anak dan lupa bahwa sebelum memiliki anak mereka adalah suami dan istri. Traveling akan memutus jembatan suami dan istri dengan pekerjaannya sehingga lebih fokus dengan apa yang ada di depan mata.

"Diskusi pun terjadi dan bisa memperbaiki hubungan suami dan istri," imbuh Nadya.

Galena, kucing yang traveling sejauh 804 km dari Utah ke Los Angeles, AS.

Enggak Sengaja Masuk Box Paket, Galena Traveling 804 Km

Sebuah kisah mengejutkan datang dari Utah, Amerika Serikat, melibatkan seekor kucing peliharaan bernama Galena yang tiba-tiba berada di Los Angeles, AS.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024