Tak Cuma Gizi, Ini Sederet Faktor Pemicu Stunting

Ilustrasi bayi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Stunting atau kondisi seorang anak punya tinggi badan di bawah standar usianya masih menjadi permasalahan gizi yang dihadapi Indonesia. Meski data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan penurunan jumlah stunting, namun angkanya masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Jokowi: Indonesia Succeeded in Reducing Stunting Rate

Selain disebabkan asupan gizi selama masa emas anak, stunting juga bisa muncul akibat beberapa faktor, seperti lingkungan dan sosial masyarakat.

Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Doddy Izwardy mengatakan, berdasarkan hasil riset dalam jurnal internasional disebutkan bahwa faktor determinan stunting, di antaranya adalah usia ibu yang muda saat menikah.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

"Ibu dengan tinggi badan kurang, lahir prematur, panjang bayi lahir pendek, dan rumah tangga kurang mampu jadi faktor risiko stunting," ujar Doddy saat diskusi publik Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (Kopmas) Menyambut Hari Gizi Nasional di LBH Jakarta, Selasa, 29 Januari 2019.

Selain itu, faktor lingkungan seperti jamban yang tidak bersih bisa meningkatkan risiko timbulnya stunting, baik di pedesaan maupun di perkotaan.

Soal Program Makan Siang Gratis, Ibu Hamil dan Balita juga Perlu Dukungan untuk Cegah Stunting

Doddy menambahkan, pembelian air minum murah seperti isi ulang yang tidak layak menjadi air minum juga berhubungan dengan stunting. Keamanan pangan dalam rumah tangga, pendidikan orangtua, daya beli yang kurang hingga ayah perokok juga berperan dalam timbulnya stunting.(nsa)

Kemenag

Kemenag Bekali Pelatihan Guru dan Pengawasan RA untuk Cegah Stunting Melalui PAUD HI

Kemenag melalui Direktorat Guru dan Madrasah Ditjen Pendis meluncurkan program PAUD HI untuk mencegah stunting sejak dini.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024