- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA – Kasus rabies masih menjadi salah satu momok yang dihadapi sejumlah provinsi di Indonesia. Bahkan, beberapa waktu lalu, kasus rabies ditetapkan sebagai kejadian luar biasa di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan, hingga Minggu pertama Februari 2019, kejadian luar biasa (KLB) rabies di Kabupaten Dompu, terus meluas kesembilan kecamatan sekitarnya hingga ke Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima.
"Berdasarkan laporan mingguan dari Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan Kabupaten Dompu, terdapat jumlah kumulatif kasus rabies pada minggu ketiga Februari 2019 (data per 24 Februari 2019) ditemukan 735 kasus gigitan hewan penular rabies dan enam kasus Lyssa (kematian pada manusia karena rabies)," ungkap Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI dr. Siti Nadia Tarmizi dalam siaran pers yang diterima VIVA, Jumat, 1 Maret 2019.
Di Kabupaten Sumbawa, jumlah kumulatif gigitan hewan penular rabies ada 22 kasus, namun tidak ada Lyssa. Sementara jumlah kumulatif kasus rabies pada Kabupaten Bima, ada 26 kasus gigitan hewan penular rabies dan tidak terjadi Lyssa.
Sebelumnya, Nadia mengatakan bahwa ada sembilan provinsi yang bebas dari penyakit rabies, yaitu Kepulauan Riau, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Papua dan Papua Barat.
Akan tetapi pada tanggal 15 Januari 2019 dilaporkan adanya kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di Desa Anamina, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu Provinsi NTB. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari BBVet Denpasar, kasus gigitan ini berasal dari anjing yang positif rabies.
Hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan oleh tim terpadu dari Ditjen P2P Kementerian Kesehatan dan Ditjen PKH Kementerian Pertanian terkait ditemukan 192 kasus gigitan hewan penular rabies dan dua kasus Lyssa. Semua kasus itu dalam rentang periode 17-20 Januari 2019. (rna)
COVID-19 Menuju Endemi, Aturan Wajib Masker Akan Dihapus?
Sesuai arahan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Indonesia tengah bersiap menuju endemi COVID-19.
