Pahami Pentingnya Imunisasi Rutin Lengkap Si Kecil

Sorot Difteri - imunisasi - vaksin DPT Difteri Tetanus Pertusis
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ampelsa

VIVA – Imunisasi dasar dan lengkap seperti campak, rubella, polio, hingga hepatitis penting dilakukan untuk mencegah penularan virus dan penyakit berbahaya. Meski penting, namun sayangnya masih ada anak-anak Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi lengkap.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr. Anung Sugihantono, M.Kes mengatakan bahwa ada sebagian kecil anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap, namun nilainya di bawah 1 persen.

"Sebaran anak yang belum imunisasi lengkap itu hampir di semua daerah di Indonesia. Tapi proporsi terbesar ada di Indonesia bagian Timur," katanya saat Pekan Imunisasi Dunia, dikutip dari siaran pers Kemenkes RI, Selasa, 30 April 2019.

Terpopuler: Kebiasaan yang Tidak Boleh Dilakukan di Mekkah sampai Alasan ke BaliSpirit Festival

Imunisasi lengkap tidak berhenti sampai anak usia 11 bulan, tetapi sampai anak usia Sekolah Dasar (SD). Sehingga imunisasi rutin lengkap bukan sekadar melanjutkan pemberian imunisasi, tapi menguatkan bahwa anak usia SD bisa diberikan perlindungan optimal.

"Diharapkan dengan istilah baru imunisasi rutin lengkap, dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat vaksin dan pentingnya imunisasi rutin lengkap. Selain itu, dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sebagai investasi," ujar Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kemenkes, Drg. Vensya Sitohang, M.Epid.

Komnas KIPI, Sebut Penyakit TTS akan Muncul 4 Sampai 42 Hari Setelah Vaksin AstraZeneca Disuntikkan

Adapun Imunisasi rutin lengkap diberikan pada bayi berusia kurang dari 24 jam berupa imunisasi Hepatitis B (HB-0), usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1), usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2), usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3), usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik).

Sementara usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR), bayi bawah dua tahun (Baduta) usia 18 bulan diberikan imunisasi (DPT-HB-Hib dan Campak/MR), kelas 1 SD/madrasah/sederajat diberikan (DT dan Campak/MR), serta anak kelas 2 dan 5 SD sederajat diberikan Td (tetanus diphteria).

Penanganan Jemaah Haji Sakit di KKHI PPIH Mekkah

Deretan Penyakit Ini Rentan Dialami Jemaah Haji dan Umrah, Wajib Vaksin Sebelum ke Tanah Suci!

Pada saat berada di Tanah Suci mereka akan bertemu dengan orang-orang yang berasal dari berbagai negara di dunia yang mungkin juga mempunyai faktor risiko penyakit

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024