5 Pelayanan Kesehatan Kemenkes Jelang Musim Haji

Jemaah haji Indonesia sakit dilayani petugas kesehatan
Sumber :
  • dok.ist

VIVA – Dua minggu jelang keberangkatan kloter pertama jemaah haji Indonesia menuju Arab Saudi, Kementerian Kesehatan memaksimalkan layanan kesehatan. Ini diberikan mulai dari berbagai aspek mulai infrastruktur hingga layanan jemaah.

Kemenag Pastikan 75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Dengan adanya tambahan kuota jemaah haji sebanyak 10 ribu orang, Kemenkes juga telah menyiapkan berbagai hal yang dibutuhkan bagi setiap kelompok terbang (kloter). Berikut persiapan layanan kesehatan oleh Kemenkes untuk Jemaah Haji dikutip dari siaran pers Kemenkes RI, Senin 24 Juni 2019.

1. 80 tempat tidur di klinik di Madinah

Pelunasan Biaya Haji Ditutup pada 5 April, Kuota 213.320 Jemaah Reguler Sudah Terisi

Pada aspek infrastruktur atau fasilitas, saat ini telah disiapkan dua Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) baik di Makkah maupun Madinah. Bahkan KKHI Madinah merupakan bangunan yang baru saja diresmikan pada awal Mei 2019 lalu.

KKHI Madinah yang baru tersebut mempunyai komposisi jenis perawatan yang lebih lengkap dan kapasitas tempat tidur yang lebih banyak ketimbang KKHI yang lama. Jumlah tempat tidur yang semula hanya 50 saat ini menjadi 80 tempat tidur.

Terakam Momen Haru Polisi Gendong Jemaah Umroh Disabilitas, Terima Ganjaran Ini

2. 300 Tempat Tidur di klinik di Mekkah

Selain di Madinah, klinik kesehatan lainnya juga didirikan Kemenkes di Kota Mekkah. KKHI Mekkah telah berdiri megah di daerah Aziziyah Junubiah dan sudah beroperasi sejak 2017. Klinik 18 lantai tersebut memiliki kapasitas 300 tempat tidur rawat inap. Di samping itu juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung pemeriksaan kesehatan seperti laboratorium, apotek, ruang rontgen dan memiliki fasilitas kamar petugas kesehatan yang dapat menampung sekitar 400 petugas kesehatan haji. Kedua KKHI ini setara dengan rumah sakit tipe C di Indonesia.

3. Dilengkapi laboratorium

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, mengatakan fasilitas kesehatan tersebut juga dilengkapi dengan sarana prasarana pendukung seperti ambulans, laboratorium dan obat-obatan. Tahun ini pemerintah menyiapkan sekitar 79 ton obat-obatan. Jumlah ini meningkat sembilan ton ketimbang tahun 2018.

4. Persiapan alat pelindung diri

Begitu juga alat pelindung diri (APD) seperti masker, payung, dan kacamata juga tetap diadakan bagi setiap jemaah dan dibagikan di embarkasi saat sebelum keberangkatan.

“Itu kesiapan kita dari fasilitas, sarana dan prasarana termasuk tenaga petugas kesehatan yang insya Allah jauh lebih baik lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Eka usai memberikan arahan pada acara Konsolidasi dan Penguatan Komunikasi Bagi Petugas Kesehatan Haji Indonesia di BBPK Cilandak Jakarta.

5. Tambahan tim kesehatan

 Untuk Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) akan ada penambahan 66 tenaga kesehatan yang terdiri atas 22 orang dokter dan 44 perawat. Semua petugas kesehatan ini akan melayani langsung 22 kloter tambahan. Untuk mempersiapkan tenaga kesehatan tambahan ini, Pusat Kesehatan haji akan menyelenggarakan pelatihan terintegrasi pada 27-29 Juni 2019 mendatang.

“Semua mengikuti, tenaga bertambah, obat, vaksin, dan makanan tambahan bagi jemaah yang sakit juga kami siapkan,” ungkap Kapuskes Haji. (ldp)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya