Temulawak Disebut Ampuh Atasi COVID-19, Ini Kata Vaksinolog

Ilustrasi Temulawak
Sumber :
  • Pixabay/ SoFuego

VIVA – Wabah COVID-19 masih terus memakan korban. Jumlah pasien yang terjangkit virus ini mencapai ratusan ribu. Vaksin hingga obat untuk mengatasi wabah tersebut masih terus dikembangkan namun kandungan kurkumin atau temulawak disebut bisa menjadi salah satu penanganannya. Benarkah?

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Terkait hal itu, dijelaskan Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog Omni Hospitals Pulomas, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, berbagai penelitian menunjukkan bahwa curcumin dapat menekan produksi Sitokin. Sitokin merupakan zat penting dalam proses inflamasi.

Meski begitu, Dirga mengakui bahwa penelitiannya masih terbatas dan masih harus dibuktikan lebih lanjut. Adapun kurkumin atau curcumin yang dikandung oleh kunyit, jahe serta temulawak itu secara teori mampu mencegah badai sitokin tersebut.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

"Curcumin secara teoretis dapat mencegah ‘Badai Sitokin’ yaitu produksi sitokin berlebihan yang berhubungan dengan kerusakan organ dan tingkat keparahan penyakit," ujarnya kepada VIVA, Rabu 19 Februari 2020.

Lebih lanjut, penelitian awal menunjukkan curcumin dapat menekan produksi sitokin tersebut. Sitokin ini berhubungan dengan keparahan penyakit di mana secara teoritis, curcumin mungkin dapat mengurangi derajat keparahan penyakit karena virus.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Meski begitu, dokter Dirga menyanggah adanya bukti akan khasiat curcumin pada wabah COVID-19. Menurutnya, penelitian terkini pada curcumin baru dilakukan pada kasus penyakit virus lain dan baru diuji ke hewan.

"Belum ada penelitian curcumin pada COVID-19 dan tidak ada bukti Curcumin dapat mencegah infeksi, apalagi untuk COVID19. Penelitian curcumin yang sudah dilakukan, banyak pada kasus influenza, hepatitis viral, ebola tapi penelitiannya pada hewan, bukan pada manusia," jelasnya.

Jemaah calon haji naik pesawat untuk berangkat ke Tanah Suci di Arab Saudi (Foto ilustrasi)

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Kuota haji Kabupaten Tangerang meningkat 15 persen.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024