Tes Antibodi Bukan untuk Semua Orang, Pakar Sebut Syaratnya

Sampel tes Virus Corona atau COVID-19
Sumber :
  • Time.com

VIVA – Tes antibodi disebut-sebut menjadi cara yang paling potensial namun sederhana untuk mendeteksi virus corona jenis baru. Metode ini menggunakan contoh darah dari tiap orang yang ingin mengetahui status COVID-19 di tubuh.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Pertanyaan mengenai kapan bisa bekerja dan aktivitas secara normal lagi menjadi isu yang paling utama dihadapi saat ini. Tes antibodi atau tes serologi mungkin berpotensi kuat berperan untuk mengukur situasi yang rumit ini," ujar pernyataam resmi Food and Drug Administration Amerika Serikat, dikutip dari laman Times of India.

Tes antibodi atau serologi merupakan cara untuk melihat perkembangan antibodi di tubuh, yang bisa berarti adanya serangn virus corona jenis SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Kekurangan dari tes ini adalah kadar antibodi hanya muncul saat tubuh sudah terpapar virus dalam waktu tertentu dan bergantung pada sistem imunitas seseorang. Artinya, tak ada antibodi di tubuh belum tentu tidak ada paparan virus.

Tes antibodi juga bukan menilai kadar imunitas, sampai saat ini belum ada tes yang menilai itu. Tetapi para pakar setuju, berdasarkan pengalaman dari penykit virus lain, termasuk SARS, bahwa adanya antibodi di tubuh menjadi tanda pertahanan imunitas yang cukup.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Hal yang sulit adalah belum ada bukti ilmiah apakah hadirnya antibodi menjamin seseorang kebal dan tak sakit lagi," ujar direktur medis laboratorium dan transfusi Mount Sinai Health System, dr. Jeffrey Jhang.

Jika hasil tes antibodi Anda positif, tetap jalankan imbauan untuk jaga jarak, pakai masker, dan melakukan pola hidup bersih dan sehat. Kabar baiknya, Anda bisa mendonorkan darah agar plasma yang mengandung antibodi COVID-19 Anda bisa 'dipinjam' oleh pasien lain untuk sembuh.

Lantas, siapa saja yang boleh ikut tes ini?

Jika Anda merasa baru kontak dengan pasien atau memiliki gejala COVID-19 seperti demam, lidah terasa sulit merasakan, hidung tak lagi bisa mencium, dan sulit bernafas kurang dari 7 hari, sebaiknya tak langsung tes karena antibodi di tubuh masih belum diproduksi. Tes ini lebih disarankan pada mereka yang sudah sembuh dari COVID-19, atau merasa sudah terpapar cukup lama namun tanpa gejala.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya