Tim Ahli Bangladesh Klaim Temukan Kombinasi Obat untuk COVID-19

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Ketika virus corona atau COVID-19 telah menyebarkan 'taringnya' ke seluruh dunia, para ahli medis, peneliti dan ilmuwan, bekerja sepanjang waktu untuk mengembangkan obat-obatan dan vaksin potensial untuk memerangi virus ini yang sangat menular. 

Dari hidroklorokuin hingga remdisiver, ada sejumlah pengobatan COVID-19 potensial yang sedang diuji tingkat kemanjuran dan keamanannya karena dunia telah bergandengan tangan untuk menemukan obat untuk penyakit COVID-19 yang sangat menular. 

Pandemi ini telah merenggut banyak nyawa di seluruh dunia dan menginfeksi 4,7 juta orang. Sementara jumlah kasus COVID-19 cenderung meningkat, ada kabar baik yang dibagikan oleh tim medis Bangladesh yang bisa memberikan harapan, demikian seperti dikutip Times of India.

Tim Bangladesh yang dipimpin oleh seorang dokter senior berseru bahwa mereka telah menemukan terobosan untuk mengobati pasien COVID-19 yang sakit parah dengan kombinasi obat yang efektif. 

Sesuai laporan oleh kantor berita, hasil yang diklaim 'hampir-ajaib' dilaporkan dengan penggunaan obat antiprotozoal yang disebut Ivermectin yang merupakan obat pembunuh parasit, bersama dengan Doxycycline yang merupakan antibiotik.

Para dokter Bangladesh menjelaskan bahwa kombinasi kedua obat ini memberikan hasil yang bagus pada pasien dengan gejala akut penyakit virus corona. Kedua obat tersebut diberikan kepada 60 pasien yang dirawat dengan masalah pernapasan yang kemudian dites positif COVID-19

Para dokter lebih lanjut menyatakan bahwa yang mengejutkan semua pasien, yang berjumlah 60 orang, pulih dengan kombinasi kedua obat tersebut dalam jangka waktu sedikitnya 4 hari.

Penting untuk dicatat bahwa para peneliti medis di seluruh dunia telah mencoba kombinasi berbeda untuk mengobati virus corona baru termasuk kombinasi obat HIV (lopinavir dan ritonavir), tetapi belum ada cukup penelitian yang dilakukan untuk meneliti tingkat kemanjurannya. 

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Selain itu, tim medis Bangladesh 100 persen berharap tentang efektivitas kombinasi obat dan menambahkan bahwa kombinasi ini juga digunakan selama epidemi SARS. Diketahui, jumlah kasus positif virus corona di Bangladesh mencapai 23.870 kasus, dengan jumlah kematian 349 jiwa.

Ilustrasi COVID-19/virus corona.

Kemenkes: COVID-19 Tidak Sepenuhnya Hilang, Masih Ada Potensi Muncul Varian Baru

Kementerian Kesehatan menyatakan COVID-19 tidak sepenuhnya hilang meski saat ini statusnya sudah endemi. Masih ada potensi munculnya varian atau subvarian baru.

img_title
VIVA.co.id
28 Mei 2024