Tim Ahli Bangladesh Klaim Temukan Kombinasi Obat untuk COVID-19

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Ketika virus corona atau COVID-19 telah menyebarkan 'taringnya' ke seluruh dunia, para ahli medis, peneliti dan ilmuwan, bekerja sepanjang waktu untuk mengembangkan obat-obatan dan vaksin potensial untuk memerangi virus ini yang sangat menular. 

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Dari hidroklorokuin hingga remdisiver, ada sejumlah pengobatan COVID-19 potensial yang sedang diuji tingkat kemanjuran dan keamanannya karena dunia telah bergandengan tangan untuk menemukan obat untuk penyakit COVID-19 yang sangat menular. 

Pandemi ini telah merenggut banyak nyawa di seluruh dunia dan menginfeksi 4,7 juta orang. Sementara jumlah kasus COVID-19 cenderung meningkat, ada kabar baik yang dibagikan oleh tim medis Bangladesh yang bisa memberikan harapan, demikian seperti dikutip Times of India.

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

Tim Bangladesh yang dipimpin oleh seorang dokter senior berseru bahwa mereka telah menemukan terobosan untuk mengobati pasien COVID-19 yang sakit parah dengan kombinasi obat yang efektif. 

Sesuai laporan oleh kantor berita, hasil yang diklaim 'hampir-ajaib' dilaporkan dengan penggunaan obat antiprotozoal yang disebut Ivermectin yang merupakan obat pembunuh parasit, bersama dengan Doxycycline yang merupakan antibiotik.

Akademisi Sebut Permintaan Kebutuhan Listrik Meningkat Pasca Pandemi COVID-19

Para dokter Bangladesh menjelaskan bahwa kombinasi kedua obat ini memberikan hasil yang bagus pada pasien dengan gejala akut penyakit virus corona. Kedua obat tersebut diberikan kepada 60 pasien yang dirawat dengan masalah pernapasan yang kemudian dites positif COVID-19

Para dokter lebih lanjut menyatakan bahwa yang mengejutkan semua pasien, yang berjumlah 60 orang, pulih dengan kombinasi kedua obat tersebut dalam jangka waktu sedikitnya 4 hari.

Penting untuk dicatat bahwa para peneliti medis di seluruh dunia telah mencoba kombinasi berbeda untuk mengobati virus corona baru termasuk kombinasi obat HIV (lopinavir dan ritonavir), tetapi belum ada cukup penelitian yang dilakukan untuk meneliti tingkat kemanjurannya. 

Selain itu, tim medis Bangladesh 100 persen berharap tentang efektivitas kombinasi obat dan menambahkan bahwa kombinasi ini juga digunakan selama epidemi SARS. Diketahui, jumlah kasus positif virus corona di Bangladesh mencapai 23.870 kasus, dengan jumlah kematian 349 jiwa.

Harvey Moeis Sidang Lanjutan Kasus Korupsi Timah

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Harvey Moeis bersaksi dalam kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah pada tahun 2015-2022.

img_title
VIVA.co.id
23 Oktober 2024