Lolos 2 Fase Uji Klinis, Vaksin COVID-19 Produksi China Aman Digunakan

Ilustrasi vaksin COVID-19.
Sumber :
  • Red Herring

VIVA – Sebuah perusahaan biofarmasi di China mengumumkan kabar baik dari hasil dua fase pertama uji klinis kandidat vaksin COVID-19 milik mereka.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Perusahaan yang berbasis di Beijing bernama Sinovac Biotech mengatakan bahwa vaksin CoronaVac menunjukkan hasil awal yang positif dalam fase I dan II uji klinis mereka. Uji klinis itu melibarkan total 743 relawan sehat yang berusia 18-59 tahun.

Menurut perusahaan itu, uji klinis yang dirancang acak, penelitian buta ganda dan placebo yang dikendalikan, uji klinis itu menunjukkan tidak ada efek samping yang parah.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Baca juga: Mitos atau Fakta, Musim Panas Bisa Cegah Gelombang Kedua COVID-19

Fase II yang melibatkan 600 relawan, menunjukkan bahwa CoronaVac sebagai penetral antibodi yang mampu, menunjukkan respons imun yang positif. Dikutip laman Nextshark, kandidat vaksin secara spesifik menetralkan antibodi di atas 90 persen relawan, yang diuji 14 hari setelah vaksinasi dengan jadwal 0,14 hari.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Sinovac mulai mengembangkan vaksin untuk COVID-19 pada Januari dan mendapatkan persetujuan untuk melaksanakan studi fase I/II pada April.

"Studi fase I/II kami menunjukkan CoronaVac aman dan bisa menginduksi respons imun," ujar Weidong Yin, ketua, presiden, dan CEO Sinovac.

Weidong menambahkan, "Menyimpulkan studi klinis fase I/II kami dengan hasil menjanjikan ini adalah pencapaian signifikan lain yang kami capai dalam upaya melawan COVID-19. Kami sudah mulai berinvestasi untuk membangun fasilitas manufaktur sehingga kami dapat memaksimalkan jumlah dosis yang tersedia untuk melindungi orang-orang dari COVID-19," kata mereka.

Perusahaan itu juga akan menyerahkan laporan studi fase II dan protokol studi fase III kepada Administrasi Produk Medis Nasional China sebelum melakukan uji klinis fase III di luar China. Uji klinis itu akan dilaksanakan bekerja sama dengan Instituto Butantan di Brasil.

"Pandemi ini memiliki dampak tragis di seluruh dunia dan aliansi dengan Sinovac untuk melaksanakan fase terakhir uji klinis akan membawa harapan untuk memiliki vaksin dalam jangka pendek. Butantan berharap bisa mendukung tidak hanya dalam pengembangan klinis, tapi juga komersialisasi dan aktivitas manufaktur CoronaVac di Brasil," ujar direktur Instituto Butantan Dr. Dimas Covas.

Sinovac Biotech diketahui juga telah mengembangkan vaksin untuk enterovirus71 (EV71), hepatitis A dan B, influenza musiman, pandemi influenza H5N1 (flu burung), H1N1 (flu babi), vaksin vericella dan campak.

Uji klinis perusahaan biofarmasi itu dikabarkan menjadi di antara lima yang sudah mendapatkan izin mengembangkan vaksin COVID-19 di China.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya