Studi: Kekebalan Tubuh Pasien Sembuh COVID-19 Ringan Tetap Kuat

Corona Virus COVID-19
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan temuan tanda-tanda kekebalan tubuh yang kuat dan tahan lama pada orang-orang yang terpapar virus corona dengan kondisi rawatan ringan. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dalam penelitian yang belum ditinjau sejawat itu menemukan bahwa antibodi dan sel kekebalan yang mampu mengenali virus ternyata ada beberapa bulan setelah infeksi selesai. Penemuan ini dapat membantu menghilangkan kekhawatiran sebelumnya mengenai apakah virus dapat mengelabui sistem kekebalan tentang infeksi sebelumnya.

Baca juga: Tipe Olahraga Ini Tingkatkan Risiko Tertular Virus Corona

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

“Inilah yang Anda harapkan. Semua bagian di sana memiliki respons kekebalan yang sangat protektif," kata ahli imunologi di Universitas Washington, Marion Pepper, yang menulis salah satu studi baru itu kepada New York Times.

Sementara itu, para ilmuwan belum memperkirakan berapa lama daya tahan tubuh akan bertahan. Para peneliti yang telah memantau kekebalan tubuh terhadap virus selama berbulan-bulan, percaya bahwa temuan baru-baru ini merupakan tanda yang menggembirakan.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Mereka percaya bahwa memiliki mekanisme pertahanan tubuh berarti tubuh memiliki peluang bagus untuk mencegah kembali terinfeksi virus corona.

“Ini sangat menjanjikan. Ini membutuhkan beberapa optimisme tentang herd immunity, dan kemungkinan vaksin," kata ahli imunologi di University of California, Smita Iyer.

Pepper mengatakan langkah selanjutnya akan mengonfirmasi dan mendapatkan bukti apakah orang benar-benar dapat menangkal virus corona setelah terpapar untuk kedua kalinya, lapor New York Times yang dikutip dari laman Foxnews.

Untuk diketahui, tercatat ada 22.034.395 kasus konfirmasi positif COVID-19 di dunia. Dari data tersebut, ada 6.421.197 kasus dalam kondisi rawatan ringan, dan 62.037 kasus dalam kondisi rawatan berat.

Baca juga: 4 Skenario Buruk Harus Diperhatikan Jika Vaksin Corona Ditemukan

Dilaporkan, hingga hari ini ada 776.802 orang di dunia meninggal akibat COVID-19. Sedangkan 14.774.359 orang dilaporkan telah sembuh dari COVID-19. 

Dari data di Worldmeter, Amerika Serikat berada di urutan pertama negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia yakni ada sebesar 5.610.361 kasus konfirmasi. Disusul Brasil di urutan kedua dengan 3.363.235 kasus konfirmasi COVID-19, di urutan ketiga ada India dengan 2.701.604 kasus konfirmasi positif COVID-19.

Sedangkan Indonesia, berada di posisi 23 negara dengan kasus konfirmasi positif terbanyak di dunia. Tercatat ada 141.370 kasus konfirmasi positif COVID-19 dengan 6.207 pasien dilaporkan meninggal akibat virus corona ini. Sedangkan 94.458 orang dilaporkan sembuh dari COVID-19 di Indonesia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya