Thermo Gun Bisa Rusak Kulit Dahi, Benarkah?

Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara melakukan pemantauan suhu tubuh penumpang pesawat menggunakan thermo infrared di Bandara Adisucipto, DI Yogyakarta, Selasa (2/9/2016)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Thermo gun sering digunakan di sejumlah pusat perbelanjaan, rumah makan, perkantoran dan ruang publik lainnya sebagai salah satu protokol pemeriksaan tanda vital seseorang untuk mencegah risiko COVID-19.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Thermo gun merupakan alat termometer dengan teknologi tanpa kontak yang memanfaatkan gelombang inframerah (IR). Teknologi Inframerah memproses panas dengan menggunakan lensa untuk memfokuskan cahaya dari satu objek ke detektor, yang disebut thermopile. Nantinya thermopile ini akan menyerap radiasi IR dan mengubahnya menjadi panas, yang kemudian memberi tahu suhu tubuh Anda.

Keberadaan thermo gun belakangan menimbulkan kekhawatiran lain, salah satunya terkait dengan kesehatan kulit. Muncul klaim di media sosial yang menyebut bahwa thermo gun yang berulang kali diarahkan ke dahi dapat memengaruhi sinyal sensorik yang ada di bawah kulit karena diarahkan ke tempat kelenjar pituitari dan pineal berada.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Tapi, apakah ini benar? Dilansir dari laman Times of India, thermogun bekerja dengan menggunakan radiasi tetapi tidak selalu mengirimkannya ke dalam tubuh dan karenanya, tidak selalu memengaruhi Anda. Perlu diingat, termometer memiliki sensor unik, termopile yang ada di dalamnya tidak menghasilkan radiasi apapun tetapi menangkap radiasi yang dipantulkan dari tubuh.

Baca juga: Hipertensi Tak Bisa Diatasi dengan Menusuk Jari Tangan atau Kaki

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Thermopile itu bekerja dengan cara yang mirip dengan remote TV atau gadget lain yang menggunakan radiasi berdampak rendah. Secara medis, hanya alat diagnostik, seperti X-ray dan CT scan yang dapat memancarkan radiasi ke dalam tubuh.

"Termometer inframerah non-kontak bukanlah perangkat yang memancarkan radiasi. Thermogun mendeteksi dan memancarkan panas yang berasal dari tubuh manusia dalam bentuk sinar inframerah dan mengubahnya menjadi listrik," kata pejabat Kementerian Kesehatan Malaysia.

Ada juga beberapa klaim yang menyatakan bahwa tingkat radiasi yang dipancarkan dari pemindai dapat memengaruhi otak Anda. Ini lagi-lagi tidak benar.

Satu-satunya masalah yang benar-benar dapat Anda hadapi dengan thermo gun adalah jika Anda menggunakan pemindai yang dimaksudkan untuk keperluan industri, dan tidak dimaksudkan untuk digunakan manusia. Memanfaatkan thermal scanner secara teratur juga tidak mengancam jiwa. Karena pemeriksaan suhu dilakukan dari jarak jauh, dan tidak harus diulangi sepanjang hari, pemeriksaan suhu di dahi sesekali, katakanlah, 3-4 kali seminggu tidak akan banyak merugikan.

Baca juga: 6 Manfaat Luar Biasa Memasak dari Pandangan Psikolog

Pemindai suhu adalah cara yang baik untuk memeriksa demam tanpa takut terkontaminasi. Untuk menggunakannya dengan cara yang benar, pastikan Anda menggunakan thermo gun dengan benar dan selalu periksa faktor-faktor seperti seberapa jauh jaraknya dari kulit, waktu yang tepat untuk memegangnya dan lingkungan tempat Anda berada.

Jika sebelumnya Anda pernah merokok, mengalami stres atau cedera, maka dapat memberikan hasil yang salah. Untuk akurasi, Anda juga dapat memeriksa suhu dengan mengarahkan pemindai ke bagian kulit sensitif lainnya, seperti pergelangan tangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya