Diklaim Efektif, Vaksin COVID-19 Pfizer Timbulkan Efek Samping

Ilustrasi vaksin
Sumber :
  • Pixabay/kfuhlert

VIVA – Pandemi COVID-19 mungkin akan segera berakhir berkat vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech. Vaksin yang disebut sebagai tonggak sejarah itu terbukti 90 persen efektif dalam mencegah orang tertular virus. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Jika vaksin Pfizer lolos dari semua pemeriksaan keamanan, itu akan memiliki implikasi yang sangat besar untuk mengelola virus. Pertanyaan kritis masih tetap ada, tidak terkecuali seputar kemanjuran jangka panjang dari vaksin tersebut, tetapi informasi baru tentang vaksin tersebut kini terungkap.

Baca juga: Vaksin Pfizer untuk COVID-19 Diklaim Manjur 90 Persen

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Para sukarelawan pertama yang mendapatkan vaksin baru telah menjelaskan berbagai efek samping. Beberapa relawan dari 43.500 orang yang mendapatkan vaksin COVID-19 memiliki kemiripan dengan vaksin flu, dengan efek samping termasuk sakit kepala dan nyeri otot.

Relawan percobaan Glenn Deshields, 44 tahun, dari Austin, Texas, menggambarkannya sebagai "pengar yang parah" tetapi mengatakan gejala dengan cepat hilang. Relawan lainnya, Carrie yang berusia 45 tahun dari Missouri, mengatakan dia mengalami sakit kepala, demam dan nyeri tubuh, setelah suntikan pertamanya pada bulan September.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Efek sampingnya tampak meningkat setelah dosis keduanya bulan lalu," katanya, dikutip dari laman Express UK.

Penting untuk dicatat bahwa percobaan ini 'buta ganda', artinya para peserta tidak tahu apakah mereka menerima suntikan berisi cairan vaksin atau plasebo. Guncangan pada sistem kekebalan para relawan membuatnya yakin akan efektivitas vaksin itu.

Sebelumnya, Wakil Kepala Petugas Medis Profesor Jonathan Van-Tam mengatakan, penting untuk tidak terlalu bersemangat pada tahap ini karena keamanan lebih penting daripada keefektifan vaksin. Sebab, mereka yang divaksinasi pada awal Desember tidak dapat dipastikan perlindungan terhadap COVID-19.

Baca juga: Vaksin Pfizer dan BioNTech Diklaim Sangat Efektif Hadapi COVID-19

"Tetapi ruang amannya adalah memiliki dua dosis, tunggu setidaknya 14 hari, dan pada saat itu, Anda dapat diyakinkan, bahwa sejauh tubuh Anda akan bekerja dengan vaksin untuk menghasilkan antibodi untuk melindungi Anda, yaitu ketika Anda akan memasuki periode di mana Anda dilindungi," tuturnya dikutip dari Daily Star.

"Jadi, hasil aman yang pasti ada saat 14 hari setelah dosis kedua," sambungnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya