Cara Sederhana Deteksi COVID-19, Cium Aroma Kopi

ilustrasi kopi.
Sumber :
  • Pixabay/acekreations

VIVA – Hilangnya kemampuan untuk mencium dan merasakan, juga disebut dengan anosmia, menjadi salah satu gejala yang terkait dengan COVID-19.

Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi

Namun, gejala ini banyak membingungkan karena tidak semua pasien positif COVID-19 bisa mengenalinya. Terkecuali, mereka menghirup atau mencium aroma sesuatu. Karenanya, beberapa pasien positif COVID-19 diminta untuk melakukan pemeriksaan dengan menghirup sesuatu.

Berpegang pada hal itu, sejumlah ilmuwan mengembangkan cara unik untuk mengetes kehilangan indra penciuman atau perasa karena COVID-19 dengan menggunakan bahan sederhan yang digunakan sehari-hari, yaitu kopi. Saat ini, para ilmuwan merancang tes kopi praktis, tes menghirup, untuk membantu orang mengetahui infeksi lebih awal.

6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Menikmati Secangkir Kopi

Dikutip dari laman Times of India, anosmia tiba-tiba yang tidak dapat dijelaskan bisa menyerang pasien COVID-19 kapan saja. Karenanya, para ilmuwan merasa bahwa melakukan tes menghirup secara rutin bisa bertindak sebagai langkah skrining untuk mengetahui infeksi.

Beberapa ilmuwan juga menyebutkan bahwa melakukan tes menghirup dan mencium bisa menjadi indikator COVID-19 yang lebih baik dibanding pemeriksaan suhu tubuh sederhana.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Tes ini juga bisa bermanfaat mendeteksi penularan tanpa gejala, di mana kemampuan seseorang untuk membedakan bau dan aroma bisa hilang, tapi tidak ada gejala lain COVID-19 yang timbul.

Tidak seperti kehilangan kemampuan mencium bau yang disebabkan hidung tersumbat atau sinusitis, orang yang terkena COVID-19 tidak bisa membedakan bau sederhana. Beberapa pasien menyatakan kalau mereka sulit membedakan antara bau bensin dengan bumbu, susu dan bau yang berkaitan lainnya.

Kini, kenapa kopi menjadi alat tes penting dalam mengidentifikasi penularan COVID-19 adalah karena bau dan rasanya yang khas. Sejumlah peneliti telah menemukan bukti anekdot untuk menunjukkan bagaimana kopi, dengan aromanya yang kuat dan khas, bisa berperan sebagai indikator bau.

Menurut para ahli, mengingat anosmia banyak muncul sebagai pada kasus COVID-19, ketersediaan kopi secara global membuatnya lebih mudah untuk diterapkan dalam tes.

Seorang Profesor di Tufts University, James Schwob, salah satu pemimpin penelitian dalam pembuatan tes kopi mengatakan bahwa tes ini juga bisa bertindak sebagai sinyal dini kapan harus menemui dokter.

"Salah satu yang bisa dilakukan cukup mudah, cukup objektif bagi seseorang untuk membuat kopi di rumah dan melihat seberapa lama Anda bisa menahan dan mencium aromanya," ujar dia.

Dia juga mengatakan bahwa hal yang bisa dilakukan dengan aroma seperti alkohol yang digosok, cokelat atau sampo.

Alasan lain kenapa tes mencium kopi bisa memberikan hasil yang akurat adalah karena kopi, sebagai bahan baku, tidak memiliki rasa nyata tapi hanya bau khas.

"Jika Anda merasa kopi tidak memiliki rasa atau cokelat tidak lagi ada rasa lain selain pahit dan manis, kemungkinan besar Anda mengalami kehilangan indra penciuman. Saat Anda mengunyah makanan, molekul naik ke pinggir lubang nasal untuk mencapai reseptor pencium di atas hidung. Karena alasan itu, makanan seperti kopi dan cokelat tidak memiliki rasa apapun, hanya bau," kata Profesor Schwob menambahkan.

Di tingkat klinis, kopi juga digunakan sebagai mekanisme tes murah dan cepat dalam pemeriksaan penciuman tertentu. Bukti lain dari kopi sebagai alat pencegahan datang dari ahli saraf Brasil, Sofia Mermelstein, seorang suspect kasus COVID-19 yang tidak mengenali aroma biji kopi Brasilnya.

Seperti diketahui, jumlah kasus COVID-19 saat ini masih tinggi. Untuk itu, cara yang paling efektif dilakukan untuk mencegah penularan yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan dan selalu melakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan jauhi kerumunan serta Mencuci Tangan Pakai Sabun.

#ingatpesanibu
#satgascovid19
#pakaimasker
#cucitanganpakaisabun
#jagajarak

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya