-
VIVA – Akhir tahun lalu, varian COVID-19 baru terdeteksi di tenggara Inggris. Para ilmuwan dan profesional medis bekerja tanpa lelah untuk menentukan penyebab mutasi dan dilaporkan telah mengidentifikasi varian baru ini sebagai alasan di balik penyebaran virus yang lebih cepat.
Menurut laporan terbaru oleh Office for National Statistics (ONS), gejala COVID-19 lebih umum pada orang yang tertular jenis baru di Inggris. Karena itu, sesuai data yang dikumpulkan antara 5 November 2020 dan 16 Januari 2021, berikut adalah gejala COVID-19 paling umum terkait variannya.
Menurut pedoman NHS, yang dilansir dari Times of India, gejala yang paling umum diamati pada orang yang terinfeksi oleh jenis COVID-19 baru (varian Inggris) adalah demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, batuk, dan kelelahan.
Bukti yang berkembang menunjukkan bahwa virus ini mungkin lebih menular daripada jenis aslinya, mengingat peningkatan jumlah kasus COVID-19 baru-baru ini di Inggris. Selain itu, strain Inggris yang baru dikatakan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Demam
Photo :- U-Report
Data terbaru yang dikumpulkan oleh Office for National Statistics (ONS) melaporkan bahwa sekitar 19 persen pasien COVID-19 yang terlibat dalam penelitian ini mengalami demam terkait dengan varian asli, sedangkan 22 persen kasus dikaitkan dengan jenis COVID baru.
Batuk
Pasien yang tertular varian baru menunjukkan persentase yang lebih tinggi mengalami gejala batuk dibandingkan mereka yang terinfeksi strain asli. Sesuai laporan, 28 persen berkontribusi pada varian asli, sementara 35 persen kasus berkontribusi pada varian Inggris.