Banyak Dilakukan, Kebiasaan Ini Bisa Memperparah Gejala COVID-19

Ilustrasi Corona
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Ada beberapa kelompok yang lebih berisiko terserang penyakit akibat COVID-19. Selain lansia dan orang dengan penyakit penyerta, para ilmuwan menemukan ada kelompok lain yang berisiko mengalami komplikasi serius.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Menurut sebuah penelitian terbaru, perokok bahkan lebih rentan terhadap COVID-19. Penelitian tersebut dilakukan oleh King's College London dan dipublikasikan di jurnal Thorax.

Dilansir Times of India, penelitian ini memeriksa data dari Maret hingga April yang mencakup 2,4 juta orang. Dari jumlah tersebut, 11 persen orang adalah perokok. Berdasarkan analisis penelitian, perokok 14 persen lebih berisiko mengembangkan gejala COVID-19 umum. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Orang-orang ini 29 persen lebih mungkin melaporkan lebih dari lima gejala dan 50 persen lebih mungkin melaporkan lebih dari 10 gejala. Semua temuan ini dengan jelas menunjukkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan merokok lebih berisiko menderita berbagai gejala COVID-19 dibandingkan non-perokok.

Berdasarkan penelitian, perokok juga dua kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit daripada bukan perokok, yang membutuhkan perawatan ICU dan ventilasi mekanis. Orang-orang ini mungkin menghadapi masalah pernapasan jangka panjang, batuk dan sesak napas, bahkan setelah sembuh dari infeksi.

Lagi Liburan, Vokalis RHCP Anthony Kiedis Sebat Bareng Warga Kepulauan Mentawai

Bukan hanya satu, berbagai penelitian juga menemukan bukti perokok berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat COVID-19. 

Sebuah studi yang dilakukan pada November 2020, di University of California, Los Angeles (UCLA) menemukan bahwa paparan asap rokok langsung meningkatkan jumlah sel yang terinfeksi COVID-19 dan asapnya mengurangi respons imun saat menghadapi infeksi COVID-19. 

Merokok dapat menciptakan lubang di saluran udara. Hal ini akan mengurangi pertahanan alami yang memungkinkan virus untuk mengaturnya. Selain itu, perokok tidak hanya rentan terhadap COVID-19 tetapi juga banyak penyakit pernapasan lainnya. 

Hal ini disebabkan karena merokok dapat menghancurkan silia di paru-paru, yang merupakan struktur seperti rambut kecil yang menjebak virus dan zat asing yang menyapu mereka keluar dari saluran udara.

Tidak hanya itu, merokok juga menghasilkan lebih banyak lendir, yang menyulitkan paru-paru untuk mengeluarkannya karena silia yang rusak. Oleh karena itu, efek merokok tidak hanya meningkatkan risiko COVID-19, tapi juga berbagai penyakit pernapasan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya