Penderita Maag Bisa Tetap Minum Kopi, Ini Tips dari Dokter

Ilustrasi kopi.
Sumber :
  • Freepik/freepik.diller

VIVA – Mengonsumsi kopi dalam takaran yang wajar memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Selain meningkatkan fungsi otak, kopi juga dapat membantu membakar lemak, menurunkan risiko diabetes, mencegah Alzheimer’s, dan masih banyak lagi.

Menguak Kepopuleran Kedai Kopi, Ini Tantangan dan Peluangnya

Tapi sayangnya tidak semua orang bisa dengan bebas menikmati kopi. Beberapa orang, termasuk yang memiliki masalah lambung, hendaknya berhati-hati jika ingin mengonsumsi minuman yang mengandung kafein ini.

Bahkan, banyak orang beranggapan bahwa mengonsumsi kopi bisa menyebabkan masalah lambung. Benarkah demikian? Spesialis gizi klinik, dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM, akan memberikan penjelasannya.

Tega! Ibu di Rohil Cekoki Anak Tiri Kopi yang Dicampur Racun Tikus

"Sebenarnya ini juga abu-abu. Kemungkinan karena kopi itu kan disangrai. Produk sangrai ini yang menyebabkan gangguan di lambung. Jadi, dia kadang-kadang menyebabkan kaya ada refluks, asam lambungnya naik," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat di tvOne, Jumat, 26 Maret 2021.

Namun, dokter Marya mengatakan, hal ini tidak berlaku untuk semua orang. Karena setiap orang, memiliki daya tahan yang berbeda-beda terhadap konsumsi kopi.

Jangan Asal Gaya! Hati-Hati Penggunaan Sepatu Carbon Plated Buat Lari

"Kalau Anda termasuk yang enggak tahan karena gangguan di lambung, say good bye dulu sama kopi. Atau baca sinyal-sinyal dari tubuh, jangan nekat," kata dia.

Tapi jangan khawatir, penderita masalah lambung, termasuk maag, masih bisa menikmati kopi. Berikut tipsnya dari dokter Marya.

"Supaya lambungnya kuat, ada baiknya makan dulu. Lalu, komposisi kopinya enggak usah terlalu banyak. Kadang-kadang kopi kita campur gula, susu. Nah, ini juga hati-hati," tuturnya.

"Kalau memang badan kita enggak cocok dengan susu, sering kembung kemudian jadi diare. Ini bisa jadi dobel-dobel dampaknya, gara-gara konsumsi kopi yang divariasikan dengan susu atau gula," pungkas dr. Marya Haryono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya