Jangan Minum Teh Sambil Makan, Ini Alasannya

Ilustrasi teh.
Sumber :
  • Kaboompics

VIVA – Mengonsumsi makanan tertentu dengan didampingi minuman teh sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia. Baik itu teh tawar atau teh manis, keduanya dirasa cocok menemani makanan yang kita konsumsi.

Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tapi sebaiknya mulai sekarang hentikan kebiasaan ini. Sebab, menurut ahli, konsumsi teh bersama dengan makanan dapat menimbulkan gangguan kesehatan tertentu. Benarkah demikian?

Prof. DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc., mengungkapkan, konsumsi teh bersama dengan makanan dapat menghambat penyerapan zat besi di usus.

Mitos atau Fakta Minum Teh Saat Berbuka Puasa Bisa Merusak Ginjal

"Kita harus memahami dan mengetahui senyawa-senyawa apa saja yang dapat meningkatkan penyerapan di saluran cerna. Tentunya kita butuhkan untuk kelompok makanan yang sulit untuk diserap, yaitu makanan-makanan yang berasal dari nabati," ujarnya saat webinar Festival Soya Generasi Maju dan peluncuran Gerakan 3K+ dari SGM, baru-baru ini.

Lebih lanjut, wanita yang akrab disapa Prof. Tati itu mengatakan, meski kita sudah mengetahui bahwa makanan yang mengandung zat heme, lebih mudah diserap dibandingkan dengan makanan yang non-heme, tapi kita perlu mengenali berbagai senyawa yang dapat menghambat penyerapan tersebut.

Polisi Geledah Truk Angkut Minuman Teh Kemasan, Ternyata Berisi 52 Kg Sabu

"Yang sudah diketahui adalah senyawa fitat, yang banyak terkandung di dalam bahan makanan sehari-hari. Sementara senyawa polifenol yang banyak terkandung di dalam sayur dan herbal, misal di dalam teh," kata dia.

"Karena itu, kita dianjurkan tidak mengonsumsi teh bersama dengan makanan, karena dapat menghambat penyerapan zat besi di usus kita," kata Prof. Tati memperingatkan.

Namun, Tati mengungkap, vitamin C malah memiliki fungsi sebaliknya. Menurut dia, vitamin ini sudah terbukti dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

"Bisa dalam bentuk vitamin C yang terkandung dalam bahan makanan atau vitamin C dalam suplemen," tutur Prof. DR. Dr. Saptawati Bardosono.

Semarak Perkebunan Nasional (SKENA) hari ke dua

SKENA Jadi Ajang Berbagi Wawasan Bagi UMKM

UMKM di Indonesia meliputi 64,4 juta mempunyai peranan yang besar terhadap perekonomian Indonesia menjadi perhatian khusus sebagai Pelaku Usaha Milenial.

img_title
VIVA.co.id
21 April 2024