Ternyata Ibu Hamil Tidak Boleh Minum Teh Usai Makan, Dokter Jelaskan Alasannya

Ilustrasi ibu hamil
Sumber :
  • pixabay

JAKARTA – Masalah stunting hingga saat ini masih terus menjadi perhatian serius pemerintah. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di 2022.

Mayat Bayi Ditemukan Terbungkus Kardus di Tanah Abang, Diduga Dibuang Sang Ayah.

Sementara itu, standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait prevalensi stunting harus berada di angka kurang dari 20 persen. Maka dari itu, sejak 2023 lalu, presiden Jokowi sendiri telah menargetkan penurunan angka stunting di tahun ini menjadi 14 persen. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!

Stunting sendiri bisa terdeteksi bahkan saat ibu tengah mengandung. Lantas, apa yang harus dilakukan ibu hamil ketika bayi yang dikandungnya berpotensi stunting?

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Terkait hal itu, spesialis kandungan dan kebidanan, dr. Boy Abidin, Sp.OG (K) menjelaskan, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengejar berat badan ibu hamil. Hal itu karena, salah satu penyebab stunting pada anak adalah berat badan ibu yang tidak mengalami kenaikan selama kehamilan. Setidaknya, selama kehamilan kenaikan berat badan ibu berkisar 10 hingga 15 kg.

5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar

"Pertama di berat badan ibunya kita harus perhatikan kondisi gizinya tercukupi atau tidak," kata dia kepada awak media saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa 6 Februari 2024.

Lebih lanjut, diungkap oleh dr. Boy bahwa ketika bicara mengenai gizi pada ibu hamil, apakah asupan gizi yang dikonsumsi bisa terserap dengan baik atau tidak, maka penting menjalani pemeriksaan pertumbuhan bayi yang ada di rahim.

"Kita harus lakukan periksa pertumbuhan bayinya bagus atau enggak. Ibunya naik berat badan 10 kg, tapi bayinya di bawah 2 kg, itu tidak sesuai," jelasnya.

Boy juga menjelaskan ada berbagai kemungkinan yang menyebabkan gizi tersebut tidak terserap dengan baik ke janin. Mulai dari kemungkinan adanya masalah dengan plasenta, air ketuban, atau masalah dengan hemoglobin ibunya.

"Dicek jangan-jangan Hb-nya rendah, meski makan bagus tapi Hb-nya tidak bagus, ya banyak faktor sebabkan Hb rendah," ujarnya.

Ilustrasi teh.

Photo :
  • Pexels/Unsplash

Salah satu kebiasaan yang tidak disadari oleh masyarakat yang menyebabkan Hb rendah pada ibu hamil adalah kebiasaan mengonsumsi teh usai makan.

"Misalnya kalau habis makan minum teh. Teh mengganggu penyerapan zat besi, protein. Teh yang sebabkan penyerapan terganggu. Termasuk minum vitamin zat besi segala macam pada ibu hamil sebaiknya jangan pakai teh. Dari poin itu bisa diperbaiki, kalau mau minum teh boleh setelah makan 2 jam. Air jus buah, susu boleh," ujarnya.

Selain itu, Boy juga menyoroti tentang konsumsi makanan dengan proses pengolahan yang tidak baik, sehingga menyebabkan nilai gizi pada makanan menurun. Alhasil, ibu dan bayi tidak mengalami kenaikan berat badan dan berujung pada risiko stunting.

"Dia makan tapi ini makanan tidak ada gizinya. Proses pengolahan rusak, zat gizi segala macam hilang," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya