Belum Tercapai Target, Baru 13,6 Juta yang Divaksinasi COVID-19

Vaksinasi Corona
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menjelaskan bahwa hingga saat ini sudah ada 13,6 juta orang yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19. Angka ini masih jauh dari target yang ingin dicapai pemerintah yakni 181,5 juta.

Kata Pj Gubernur soal Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ditahan Jaksa Karena Korupsi COVID-19

“Kalau lihat jumlah vaksinasi yang telah kita capai sampai saat ini untuk dosis pertama dan kedua 22,5 juta di mana 13,6 juta orang sudah mendapat vaksinasi COVID-19 artinya kalau berbicara target kita 181,5 juta ini artinya masih cukup panjang perjalanan," kata dia dalam virtual conference, Rabu 12 Mei 2021.

Dalam virtual conference tersebut diketahui juga bahwa dari hasil kajian cepat yang dilakukan terhadap 120 ribu tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang telah mendapatkan vaksin Sinovac.

Soekarno-Hatta Earns the Most Recovered Airport in Asia-Pacific

Diketahui bahwa vaksin Sinovac memiliki tingkat efektivitas hingga 94 persen pada mereka yang telah menerima dua dosis atau vaksinasi lengkap. Jika dilihat dari secara keseluruhan, Nadia menyebut baru 8,8 juta atau 5 persen dari total sasaran.

"Yang sudah dosis lengkap memberikan proteksi baik hanya 8,8 juta atau 5 persen dari total sasaran kita," kata dia.

DMI Gelar Muktamar ke-VIII, Ini Tiga Agenda Penting yang Dibahas

Di sisi lain, Nadia juga menjelaskan bahwa sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sempat menyebut efikasi vaksin corona Sinovac hanya mencapai 65 persen.

Namun dari hasil kajian terhadap 120 ribu tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang telah mendapatkan vaksin Sinovac. Diketahui bahwa vaksin Sinovac memiliki tingkat efektivitas hingga 94 persen pada mereka yang telah menerima dua dosis atau vaksinasi lengkap.

"Badan POM sudah mengeluarkan hasil efikasi vaksin Sinovac 65 persen artinya risiko untuk tertular atau sakit itu hanya tinggal 40 persen. Tapi dari hasil kajian cepat kita melihat risiko itu bisa memberikan efek proteksi sampai 95 persen untuk tidak menjadi sakit bahkan kalau kita lihat untuk membutuhkan perawatan dan kematian itu jauh lebih tinggi," tutur Nadia.

Maka dari itu, pihaknya mengingatkan kembali masyarakat untuk pada waktunya vaksinasi mereka tidak perlu memilih vaksin mana yang akan didapatkan. 

"Tentunya saat waktunya vaksin untuk segera mendapatkan vaksinasi. Hal sudah didengarkan meski sudah divaksin risiko untuk terpapar dan tertular masih memungkinkan," kata Nadia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya