Lonjakan Pasien 100 Persen, Pakar Soroti Bahaya Mutasi COVID-19

Petugas medis melakukan pemeriksaan cepat (rapid test) COVID-19. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M N Kanwa

VIVA – Libur Lebaran memang baru saja usai dengan fakta mengejutkan mengenai kenaikan kasus baru COVID-19 di sejumlah provinsi. Bahkan, beberapa provinsi mengalami lonjakan kasus baru tak terduga yang patut diwaspadai.

Kasus TBC di DKI Cukup Tinggi, Heru Budi Minta Camat Hingga Lurah Turun

Sekjen Perhimpunan RS Indonesia (PERSI), Dr dr Lia G Partakusuma, SpPK, MM, MARS menyoroti kenaikan kasus di dua wilayah yang mengalami lonjakan sangat drastis yakni Aceh dan Sulawesi Barat. Tak tanggung-tanggung, kenaikannya mencapai 100 persen.

"Ada beberapa provinsi yang menunjukkan peningkatan cukup signifikan. Ada beberapa provinsi yang naiknya lebih dari 50 persen yaitu provinsi Aceh dan Sulawesi Barat. Ini mereka bisa naik, bahkan Aceh bisa lebih dari 100 persen kenaikan pasien COVID-nya," terangnya dalam diskusi virtual oleh Forum Merdeka Barat 9, Kamis, 20 mei 2021.

Keluarga Ungkap Kronologi Betharia Sonata Kena Gejala Stroke Sampai Masuk RS

Sementara itu, beberapa daerah lain mengalami peningkatan di bawah 50 persen seperti Riau dengan peningkatan 20-25 persen. Sementara provinsi lain meningkat berkisar antara 10-24 persen.

"Serta yang 10-24 persen Babel Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jambi. Yang lain itu masih ada peningkatan seperti Bengkulu, Sumatera Selatan, Yogyakarta tapi masih di bawah 10 persen," papar Lia.

Vicky Prasetyo Dilarikan ke RS, Sederet Artis Beri Doa

Peningkatan kasus harian tersebut, lanjut Lia, diiringi dengan peningkatan kamar yang terisi di rumah sakit. Berdasarkan data, bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit masih sekitar 30 persen atau kurang. Namun, dengan varian baru COVID-19 yang sudah masuk di RI, bukan tak mungkin tingkat kesakitan dan kematian meningkat jauh lebih tinggi.

"Varian lokal yang lama ini kira-kira hanya 5 persen dirawat. Tapi kalau varian baru lagi, bisa virulensi lebih tinggi, kematian lebih tinggi, rumah sakit akan sulit (menangani)," paparnya.

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (Dok. Istimewa)

Heru Budi Ingatkan Petugas Kesehatan Jangan Tolak Pasien TBC dari Luar Jakarta

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono memastikan warga luar domisili DKI mendapat penanganan penyakit tuberculosis (TBC) di Jakarta. Heru menyebut jika ad

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024