- VIVA/Adi Suparman (Bandung)
VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, membagikan cara alami untuk menambah asupan oksigen yakni tehnik proning. Tehnik ini diperuntukkan bagi pasien COVID-19 yang sesak napas maupun mengalami penurunan saturasi oksigen.
Saturasi oksigen sendiri bagi pasien COVID-19 merupakan tanda vital yang harus terus dipantau. Sebab, banyak pasien yang mengalami penurunan saturasi oksigen tanpa gejala yang disebut sebagai happy hipoksia.
Selain itu, sesak napas yang dialami pasien COVID-19 bisa berakibat fatal jika tak diatasi sesegera mungkin. Maka dari itu, kedua hal tersebut bisa diatasi dengan tehnik proning yang diunggah di akun media sosial milik Ridwan Kamil.
"Teknik menambah asupan oksigen dalam berbagai posisi rebahan," tulisnya, dikutip Selasa 6 juli 2021.
Ridwan Kamil menganjurkan tehnik ini bagi yang sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman) dan saat saturasi oksigen menurun. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menganjurkan bahwa tiap posenya cukup membutuhkan waktu 30 menit.
"Proning adalah teknik yang terbukti secara medis dapat menolong menambah jumlah oksigen," tulis keterangan video yang diunggahnya. Berikut 3 posisi tehnik proning yang bisa dicoba dengan memakai 3 bantal:
Posisi 1
Tidurlah dengan posisi tengkurap. Letakan 3 bantal di posisi tertentu. Pertama, bantal di bawah tulang leher dan biarkan kepala tetap lebih rendah dari tubuh.
Kedua, bantal diletakkan di area pelvis. Di sini, perut seharusnya memiliki 'ruang kosong' yang setara batas satu tangan di bawahnya. Terakhir, letakkan bantal di bagian bawah kaki.
Posisi 2
Berbaring dengan posisi menyamping ke arah kanan. Lakukan selama 30 menit. Letakkan bantal di 3 titik. Pertama, tepat di bawah kepala dan tangan kanan di sampingnya.
Kedua, bantal di pinggang dengan posisi tangan kiri di atasnya. Serta, bantal diletakkan di antara kedua paha.
Posisi 3
Rebahkan badan dalam posisi setengah duduk. Bisa sanggah badan dengan tumpukkan tiga bantal dan biarkan selama 30 menit.
Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Indonesia Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia
Vaksin merek AstraZeneca diketahui juga digunakan di Indonesia saat pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu.
