Vaksin COVID-19 dari Korsel GX-19N Akan Uji Klinik di RI

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Freepik/wirestock

VIVA – Vaksin COVID-19, GX-19N hasil kerja sama antara PT Kalbe Farma dan Perusahaan asal Korea Selatan, Genexin akan melakukan fase uji klinis fase 2b/3 acak dalam waktu dekat. Uji klinis ini akan melibatkan 1.000 relawan untuk melihat efikasi, keamanan dan kemampuan vaksin tersebut.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Uji klinik vaksin GX-19N ini bertujuan untuk melihat efikasi, keamanan dan kemampuan vaksin untuk mencetuskan kekebalan tubuh terhadap infeksi COVID-19," kata Ketua Tim Peneliti Uji Klinik Vaksin GX-19 N Prof. Dr. Iris Rengganis dalam virtual meeting, Jumat 9 Juli 2021.

Menurut Iris, uji klinis dilakukan di delapan lokasi penelitian yaitu FKIK Ukrida, Klinik Satelit, RSUP Dr Sardjito, RSUD Dr Moewardi, RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro, Klinik Utama Fakhira Sawah Lunto, Klinik Utama Fakhira Jatiasih, Klinik Utama Fakhira Jagakarsa.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Di sisi lain, dari segi data keamanan tahap I dan taha II a, yang dilakukan di Korea beberapa waktu lalu, Iris menjelaskan bahwa vaksin GX-19N ini menunjukkan hasil yang aman dengan gambaran efek samping yang sifatnya ringan dan sementara.

"Uji klinis fase 1 pada usia 19-54 tahun, menunjukkan data keamanan yang baik, KIPI lokal dan sistemik yang bersifat ringan (hilang dalam 3 hari) yang serupa dengan vaksin lain," jelas Iris.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Iris juga menjelaskan bahwa vaksin GX-19N juga berpotensi memberikan perlindungan terhadap bagian dari virus yang jarang bermutasi. Karena GX-19N tidak hanya menginduksi respons sel T spesifik protein spike tetapi juga menginduksi respons sel T spesifik Nukleokapsid yang lebih sedikit mengalami mutasi dari waktu ke waktu. Sehingga kata Iris, vaksin GX-19N ini diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap varian baru COVID-19.

Lebih lanjut, vaksin yang berbasis DNA ini juga bisa menghasilkan antibodi humoral yang merangsang imunitas seluler (sel T) yang tinggi sehingga bisa memicu antibodi lebih lama dalam tubuh. Sehingga dapat memberikan perlindungan yang lebih lama dalam tubuh terhadap COVID-19.

Dijelaskan oleh Iris, proses penyuntikan terhadap para relawan diharapkan bisa dilakukan pada akhir bulan ini. 

"Kalau surat izin selesai rencana awal Juli ini. Kita sudah dapat komite etik BPOM dan persiapan sudah dilakukan tapi kita perlu izin, semua persiapan sudah kalau bisa Juli akhir ini," kata Iris.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya