5 Risiko yang Dihadapi Jika Ingin Lakukan Program Bayi Tabung

Bayi Tabung
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Program bayi tabung biasanya menjadi alternatif bagi pasangan yang sudah mencoba berbagai cara untuk memiliki momongan, namun tak kunjung berhasil.

Klinik Blastula IVF Siloam Hospitals Lahirkan Program Bayi Tabung ke 300

Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) merupakan program hamil yang dilakukan dengan cara menyatukan sel telur dan sperma terbaik di laboratorium, sehingga terjadi pembuahan dan terbentuk embrio. Kemudian, embrio akan dibekukan lalu dipindahkan ke dalam rahim wanita yang diharapkan bisa menghasilkan kehamilan.

Sama seperti tindakan medis lainnya, menjalankan program bayi tabung juga memiliki sejumlah risiko. Berikut beberapa risiko yang mungkin dapat terjadi ketika menjalani program bayi tabung, yang dipaparkan oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi RS Pondok Indah - IVF Centre, dr. Shanty Olivia Jasirwan, Sp.OG-KFER. 

Melahirkan Berulang Kali Dapat Menjadi Risiko Kanker Serviks, Benarkah?

Pertama, sindroma hiperstimulasi ovarium (ovarian hyperstimulation syndrome/OHSS), sekitar 2 persen. Kedua, kehamilan multipel (kembar). Ketiga, kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan atau rahim). Keempat, perdarahan/cedera pembuluh darah dalam rongga perut saat tindakan panen telur dan kelima, infeksi

Dokter Shanty mengatakan, program bayi tabung harus dijalankan oleh pasangan yang benar-benar siap fisik dan mental, juga ditambah dengan dukungan kemahiran dokter dan perawat yang dapat mengarahkan, membimbing, dan membantu prosesnya. 

Pentingnya Deteksi Dini: Gejala Awal serta Faktor Risiko Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai

"Sebaiknya pilih klinik bayi tabung yang memiliki teknologi medis terdepan untuk memastikan success rate yang baik. Cek juga bagaimana kompetensi tim dokter yang menangani program bayi tabung, tim perawat, embriologis, bahkan andrologisnya," ujarnya lewat keterangan tertulis yang diterima VIVA, Jumat 9 Juli 2021. 

Menurut Shanty, beberapa klinik bayi tabung bahkan memiliki maternity counsellor yang secara personal mendampingi pasien dan program bayi tabung dibuat sesuai kebutuhan pasien. 

"Berbagai keunggulan ini dapat mendukung program berlangsung sesuai dengan yang Anda dan pasangan harapkan," kata dr. Shanty Olivia Jasirwan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya