Pandemi Bikin Jenuh di Rumah dan Butuh Liburan, Ini Saran Dokter

Ilustrasi liburan.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Nyaris dua tahun pandemi COVID-19 melanda dan mengharuskan masyarakat mengurangi mobilitas dengan banyak beraktivitas di rumah. Kendati demikian, tak sedikit yang sudah mulai jenuh di rumah sehingga butuh berlibur ke tempat lain. Bagaimana tips amannya?

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dijelaskan Dokter Konsultan Tropik Infeksi RSCM & Carolus, dr. Robert Sinto, Sp.PD-KPTI, liburan memang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan secara psikis. Apalagi, berkumpul kembali dengan anggota keluarga lain atau kerabat secara langsung tentu menuntaskan rasa rindu yang selama ini hanya dilakukan melalui virtual.

"Liburan bukan hal salah, boleh karena kita butuh juga untuk kesehatan mental. Tapi upaya untuk kesehatan mental itu juga harus aman untuk kesehatan fisik," tutur dokter Robert dalam acara Hidup Sehat, TvOne, Senin 6 September 2021.

Cuan Banget, Inilah Kenapa Live Selling Disarankan Buat Para Penjual Online

Lebih dalam, Robert menegaskan bahwa zona hijau COVID-19 di suatu daerah yang ditetapkan pemerintah bukan berarti aman 100 persen dari paparan COVID-19. Untuk itu, berlibur di zona hijau tetap memiliki risiko terinfeksi virus corona jenis baru tersebut.

"Zona hijau dilihat dari positivity rate dan kapasitas keterisian ranjang rumah sakit. Tapi nggak ada jaminan bahwa nol kasus untuk tempat wisata itu. Jadi tidak benar bahwa tempat itu jauh dari COVID-19. Tetap ikuti prokes 5M dan jalani peraturan berapa persen kapasitas di dalamnya. Bukan berarti kita bisa bebas seperti sebelum pandemi," katanya lagi.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Zona hijau yang diberikan pemerintah itu, lanjut Robert, ditetapkan berdasarkan jumlah kasus positivity rate, keterisian ICU, serta jumlah kasus aktif. Meski faktor-faktor tersebut mengalami penurunan, Robert menyarankan agar masyarakat tak lengah lantaran varian baru COVID-19 kian bermunculan dan efektivitas vaksin bisa menurun.

Untuk tetap bisa liburan aman di tempat wisata, berikut tips yang perlu dijalani.

Vaksin

"Semua vaksinasi dulu. Kalau belum, baiknya vaksin dulu," ujar dokter Robert.

Vaksin menjadi upaya untuk melindungi tubuh dari gejala berat COVID-19. Terlebih dengan adanya varian baru, vaksin berperan penting dalam mencegah penyebaran. Namun, upaya ini harus diiringi dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Vaksinasi tidak pernah 100 persen menjamin kekebalan tubuh. Msh ada kemungkinan kegagalan vaksinasi yang bisa muncul infeksi lagi. Selain itu, ada varian-varian baru yang bermunculan yang mungkin tidak tercover oleh vaksin," kata dia.

Protokol kesehatan

Menurut Robert, selama atau durasi berwisata diharuskan menjalani protokol kesehatan 5M. Tidak dianjurkan untuk berkumpul saat makan dan hindari kerumunan.

"Jaga jarak dan lakukan etika batuk untuk lindungi diri kita. Maka, kita bisa aman berlibur sambil jaga kesehatan fisik," ujarnya.

Hindari waktu ramai

Mengatur waktu berlibur juga sangat penting agar terhindar dari kerumunan. Usahakan tidak menggunakan momen tanggal merah atau akhir pekan untuk berlibur.

"Atur waktu saja. Kalau peak di momen tertentu maka hindarkan kita ikut ramai di perkumpulan tersebut. Misal sabtu ramai, usahakan jangan hari itu. Tempat wisata juga buka pendftaran secara online untuk hindari kerumunan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya