Kisruh Saipul Jamil, Pelaku Kejahatan Seks Cukup Hanya Dihukum Pidana?

Ilustrasi pelecehan seksual pada pria/kekerasan.
Sumber :
  • Pexels/RODNAE Productions

VIVA – Tampilnya pedangdut Saipul Jamil di ruang publik, usai keluar dari penjara menimbulkan pro dan kontra. Banyak orang mengecam mengapa seorang mantan narapidana pelaku kejahatan seksual di bawah umur, diperbolehkan tampil bahkan diundang secara eksklusif. 

Otto Hasibuan Sebut Peradi Beri Masukan soal Penegakan Hukum kepada Prabowo-Gibran

Namun, tak sedikit juga yang memaklumi dan memaafkan apa yang telah diperbuat oleh mantan suami Dewi Perssik itu.

Mereka beralasan, pria yang akrab disapa Bang Ipul itu telah menerima hukuman atas apa yang telah diperbuat. Lalu, benarkah pandangan seperti ini? 

Bergerak Cepat, Bea Cukai Kudus Kembali Temukan Dua Bangunan Tempat Produksi Rokok Ilegal

Seksolog Zoya Amirin, M.Psi., FIAS., menjelaskan, Saipul Jamil memang sudah menjalani hukuman secara fisik, tapi yang menjadi pertanyaan Zoya adalah apakah selama dibui, dia mendapatkan hukuman psikologis sebagai efek jera dan memastikan tak mengulangi perbuatannya?

"Waktu di penjara ada rehabilitasi jiwa gak? Kan penjara itu pembatasan fisik bukan masalah psikologis. Pertanyaannya gini, kalau misalnya dia pedofil atau punya perilaku seksual yang berbahaya, yakin sembuh? Itu aja," ujarnya kepada VIVA, Sabtu 4 September 2021. 

72 Narapidana Terorisme Ucapkan Ikrar Setia NKRI

"Mungkin efek jeranya karena wah supaya aku gak dipenjara lagi, aku lebih berhati-hati. Tapi kan bukan tidak berbuat lagi. Karena itu kan tidak ada yang sembuh bener-bener sembuh," sambung dia. 

Zoya pun berharap bahwa seorang pelaku kejahatan seksual benar-benar bisa sembuh hanya dengan di penjara atau menjalani hukuman fisik saja meski tanpa rehabilitasi jiwa. 

"Nah, bagi mereka yang kaya gitu apa mau punya anak di bawah umur 18 tahun suruh nginep sama dia, berani gak? Yakin, gitu kan. Bisa aja dia jadi lebih hati-hati melakukannya, bukan dia tidak melakukannya lagi," kata dia. 

"Atau ada yang bilang kasih kesempatan aja dulu. Buat saya sih ya boleh aja, tapi jangan di TV nasional. Bikin aja sendiri. Terserah lah dia rekaman, video klip kek, terserah asal jangan di TV nasional lalu playing victim. Itu yang membuat saya, 'ah ilah udah bikin pemicu orang jadi trauma terus playing victim pula si pelakunya.' Konyol," pungkas Zoya Amirin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya