6 Suplemen Vitamin Populer Dikaitkan dengan Risiko Kematian

Ilustrasi vitamin, obat, suplemen
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Beberapa orang memutuskan untuk mendapatkan asupan vitamin dan mineral dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Tapi, tak sedikit yang lebih memilih untuk mengonsumsi suplemen vitamin, karena dianggap lebih praktis.

Namun hati-hati, bukan berarti konsumsi suplemen vitamin tanpa risiko. Sebab, konsekuensi kesehatan jangka panjangnya masih banyak yang belum diketahui.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine, mencoba mengungkap hal ini. Para peneliti meneliti konsumsi suplemen vitamin dan mineral dalam kaitannya dengan kematian, pada 38.772 wanita tua di Iowa Women's Health Study.

Lowa Women's Health Study dirancang untuk menguji hubungan antara beberapa faktor, seperti diet, gaya hidup, dan kejadian kematian. Penggunaan suplemen dilaporkan pada 1986, 1997 dan 2004.

Hingga 31 Desember 2008, total ada 15.594 kematian (40,2 persen) telah diidentifikasi melalui State Health Registry of Iowa dan National Death Index. Lalu, apa yang peneliti temukan?

Ilustrasi obat/vitamin.

Photo :
  • Freepik

Penggunaan beberapa multivitamin seperti vitamin B6, asam folat, zat besi, magnesium, seng dan tembaga, dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian bila dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi. Namun, penggunaan kalsium berbanding terbalik dengan pengurangan risiko absolut dalam kematian.

"Pada wanita tua, beberapa suplemen vitamin dan mineral makanan yang umum digunakan, dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian total," kata para peneliti menyimpulkan, dikutip dari Express, Kamis, 7 Oktober 2021.

"Hubungan ini paling kuat dengan zat besi tambahan. Berbeda dengan temuan banyak penelitian, kalsium dikaitkan dengan penurunan risiko," lanjut mereka.

Temuan ini telah digaungkan dalam beberapa penelitian, yang menunjukkan bahwa tidak ada manfaat kesehatan yang jelas dari mengonsumsi suplemen vitamin.

Ilustrasi vitamin/obat.

Photo :
  • Freepik/freepik

Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam International Journal of Preventive Medicine meninjau hasil studi acak suplemen multivitamin atau mineral dan suplemen vitamin atau mineral individu, dalam kaitannya dengan kematian secara keseluruhan dan kejadian penyakit kronis, terutama kanker dan penyakit jantung iskemik.

Hasil uji coba secara acak skala besar menunjukkan, untuk sebagian besar populasi, tidak ada manfaat keseluruhan dari mengonsumsi suplemen multivitamin atau mineral. Beberapa penelitian telah menunjukkan peningkatan risiko kanker dalam kaitannya dengan konsumsi vitamin tertentu.

Lalu, bagaimana cara mendapat asupan vitamin yang dibutuhkan?

Untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, kamu harus mengonsumsi makanan sehat yang bervariasi dan mengandung gizi seimbang. Meski beberapa orang mungkin perlu mengonsumsi suplemen tambahan.

5 Makanan Berserat Tinggi untuk Turunkan Berat Badan, Selain Sehat Bisa Langsing Alami

Vitamin dan mineral, seperti zat besi, kalsium dan vitamin C, adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil agar dapat bekerja dengan baik. Banyak orang memilih untuk mengonsumsi suplemen. Tapi ingat, mengonsumsi terlalu banyak atau dalam jangka waktu lama bisa berbahaya.

Menguak Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh
Ilustrasi parenting/orangtua dan anak/anak makan.

Mengandung Serat Hingga Vitamin, Ahli Gizi Sarankan Anak Konsumsi Multigrain untuk Sarapan

Spesialis gizi klinik, dr. Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK, mengatakan, makanan atau minuman yang berbahan dasar multigrain merupakan sumber asupan serat yang baik.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024