Gak Boleh Minum Disela-sela Makan Ternyata Mitos, Ini Kata Dokter

Ilustrasi minum air/air putih.
Sumber :
  • Pexels/Karolina Gabrowska

VIVA – Apakah kamu termasuk yang memercayai mitos ini? Ya, seringkali orang-orang di sekitar kita, bahkan orangtua kita mengatakan agar tidak minum di sela-sela waktu makan. Ternyata, itu hanyalah mitos lho. 

Gampang Kenyang Padahal Baru Makan Sedikit Ternyata Bukan Kondisi Normal, Ini Sebabnya

Spesialis Urologi, Prof. dr. Harrina E. Rahardjo, SpU(K), PhD, menegaskan hal tersebut. Berikut penjelasan selengkapnya. 

"Sebenarnya yang dianjurkan untuk minum, selain jumlahnya harus cukup per 24 jam, adalah cara kita minum. Jadi minum yang terlalu banyak di satu waktu, kemudian tidak minum, lalu minum lagi. Iu malah berisiko terjadinya beser. Jadi bolak balik kamar mandi saat kita minum banyak," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Kamis, 30 Desember 2021. 

Awas! Bukan Cuma Perih, Minum Obat Ini Bisa Sebabkan Maag hingga Pendarahan di Lambung

Prof. Harrina menambahkan, justru pola minum yang dianjurkan adalah minum sedikit-sedikit tapi sering. 

"Kemudian menuju malam hari, mendekati kita tidur, minumnya dikurangi. Tapi jumlah per 24 jamnya harus cukup," terang dia. 

Zaidul Akbar Sebut Ada Bahaya Tersembunyi di Balik Kebiasaan Minum Saat Makan

Ilustrasi air putih.

Photo :
  • U-Report

Harrina menuturkan, meski minum air putih sangat dianjurkan, namun konsumsi berlebihan juga tidak disarankan. Apa akibatnya? 

"Kadang-kadang orang sudah teredukasi bahwa minum itu harus cukup untuk mencegah berbagai infeksi, seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal, harus minum yang banyak, banyak itu berapa? Akhirnya ada orang yang minum kebanyakan," ungkapnya. 

"Jadi, semua yang kebanyakan itu kurang baik atau kurang, juga kurang baik. Ini ada yang minum sampai 4 atau 5 liter sehari. Nah, itu akhirnya mengganggu keseimbangan kadar garam atau elektrolit di pembuluh darah atau darah kita. Di mana elektrolit itu justru kita perlu, untuk fungsi otak salah satunya," tambah dia. 

Ilustrasi minum air.

Photo :
  • Pexels/Lisa Fotios

Jika terlalu banyak minum, menurut Harrina, kadar elektrolit atau garam di dalam tubuh bisa menurun, yang menyebabkan tubuh menjadi mudah mengantuk, lemas, bahkan dalam kasus terparah bisa hilang kesadaran. 

"Jadi harus hati-hati terutama untuk usia yang sudah lanjut. Idealnya untuk dewasa muda sampai di bawah 60 tahun, kita masih minum sekitar 2 liter per hari, kira-kira 8 gelas. Tapi itu tergantung dari fungsi ginjal juga. Kalo fungsi ginjal kita sudah mulai terganggu, berkonsultasilah ke dokter untuk dihitung berapa jumlah cairan yang cukup sehari-hari," tuturnya. 

"Kalau kita normal dengan aktivitas normal bukan yang sehari-hari lari marathon atau berkeringat sangat banyak, sebenarnya 2-2,5 liter sudah lebih dari cukup. Kalau lebih dari 3 liter, kita akan jadi beser dan takutnya nanti natrium kita ikut turun," jelas Prof. Harrina E. Rahardjo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya