dr Zaidul Akbar: Wanita, Jangan Makan Buah-buahan Seperti Ini

Ilustrasi makan buah/semangka
Sumber :
  • Pexels/Kristina Paukshtite

VIVA – Dokter sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar menyebut wanita adalah makhluk hormon. Maka dari itu, dia menyarankan agar wanita tidak sembarangan dalam memakai produk termasuk menghindari makanan tertentu. Seperti apa kriterianya? 

Pencurian di Tajur Halang, Polisi: Dua Pelaku Wanita Sekap Warga Masih di Bawah Umur

"Ibu-ibu sekalian terutama yang akhwat, wanita itu makhluk hormon. So, jangan banyak makan atau memakai produk-produk yang bisa mengganggu hormon Anda," ujarnya dalam video yang diunggah di YouTube Bamol TV, dikutip VIVA, Senin 7 Februari 2022. 

Dokter Zaidul turut mengungkap jenis-jenis produk yang dapat mengganggu hormon wanita. Apa saja? 

Kronologi Tiga Wanita Sekap dan Semprot Korban Pakai Baygon

"Di banyak produk kosmetik dan toiletries banyak sekali bahan-bahan yang dikategorikan sebagai hormon disruptor. Apa saja? Nanti di browsing aja di internet," kata dia. 

Beberapa makanan juga disarankan Zaidul untuk dikurangi konsumsinya bagi wanita. Termasuk, buah-buahan yang seperti ini. 

Diisukan Tewas Diterkam Harimau, Ternyata Wanita Lansia di Madina Dibunuh Kekasihnya

"Ada banyak makan-makanan yang perlu kita kurangi juga. Terutama, makan-makanan atau daging-daging hewan ternak. Maksudnya yang diberikan hormon atau apa pun seperti itu. Cari seminimal mungkin yang kontaminasinya sedikit," kata dia. 

Praktisi medis itu menyarankan, untuk memilih buah-buahan lokal ketimbang impor. Sebab, buah-buahan lokal sudah terbukti kealamiannya. 

"Contoh buah-buahan. Kalau ketemu buah pisang yang dari kampung, makannya itu aja. Kalau ada pepaya kampung, pepaya kampung aja. Jangan heboh-hebohan dengan yang impor," ujar dia.

"Anggur yang gak ada bijinya jangan dimakan. Sebab apa? Kalau dulu moyangnya si buah-buahan tadi ada biji sekarang gak ada biji, kemungkinan yang sekarang dibuat di lab," katanya. 

Menurut Zaidul, buah-buahan yang secara alami atau seharusnya mengandung biji dan kini dijual tanpa biji, biasanya sudah mengalami rekayasa genetik. Untuk itu, dia menyarankan untuk mengonsumsi buah yang lebih alami. 

"Kalau gak ada biji nanamnya di mana coba? Jadi kalau orang mau tanam semangka, nanam atau bibitnya ditanam dari bijinya kan. Sekarang kalau semangkanya gak ada biji, terus nanamnya gimana? Di lab. Sekarang dikenal dengan beberapa rekayasa genetik. Kurang lebih seperti itu. Tapi intinya kita cari yang alami saja," tutur dr. Zaidul Akbar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya