Studi: Vaksin Pfizer Kurang Efektif pada Anak Usia 5-11 Tahun

Ilustrasi vaksinasi anak.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 adalah satu-satunya vaksin yang disetujui untuk digunakan pada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun. Sayangnya, di tengah lonjakan kasus akibat Omicron ini, vaksin dari perusahaan farmasi asal Amerika Serikat ini terbukti tak cukup ampuh melawan COVID-19 pada anak.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dikutip dari laman The Health Site, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa vaksin tersebut secara signifikan kurang efektif dalam mencegah infeksi virus corona pada anak-anak, dibandingkan pada remaja yang lebih tua atau orang dewasa.

Studi yang dipimpin oleh Departemen Kesehatan Negara Bagian New York, menemukan bahwa selama lonjakan Omicron baru-baru ini, sementara 2 dosis vaksin Pfizer-BioNTech melindungi terhadap penyakit parah pada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun, efektivitasnya menurun dengan cepat.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Kemanjuran vaksin Pfizer-BioNTech untuk mencegah infeksi di antara anak-anak dalam kelompok usia menurun dari 68 persen pada pertengahan Desember menjadi 12 persen pada akhir Januari, menurut penelitian yang belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Bagi mereka yang berusia 12 hingga 17 tahun, kemanjuran vaksin turun menjadi 51 persen pada akhir Januari dari 66 persen pada pertengahan Desember.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Kemanjuran vaksin terhadap rawat inap juga menurun dari 85 persen menjadi 73 persen di kalangan remaja, dan dari 100 persen menjadi 48 persen untuk kelompok usia yang lebih muda.

Perlu Mempelajari Dosis Vaksin Alternatif untuk Anak-anak

Para peneliti berpikir perbedaan efektivitas mungkin karena dosis vaksin yang lebih rendah. Sementara anak-anak 12-17 tahun diberikan dua dosis 30g, anak-anak 5-11 tahun menerima dua dosis 10 mikrogram vaksin.

Eli S. Rosenberg, dari University at Albany School of Public Health, State University of New York, mencatat bahwa temuan mereka menyoroti kebutuhan potensial untuk mempelajari dosis vaksin alternatif untuk anak-anak dan peran protokol kesehatan yang dilakukan secara ketat.

"Pentingnya perlindungan berlapis, termasuk pemakaian masker, untuk mencegah infeksi dan penularan," ujar Eli.

Sementara itu, Pfizer sedang mempelajari jadwal tiga dosis vaksin pada populasi anak-anak. Studi pada orang dewasa telah menunjukkan bahwa mereka yang divaksinasi dengan tiga dosis vaksin COVID-19 mungkin memiliki tingkat perlindungan yang lebih tinggi, perusahaan mencatat.

Di AS, booster vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 direkomendasikan untuk semua orang yang berusia 12 tahun ke atas, setidaknya 5 bulan setelah menyelesaikan seri utama Pfizer-BioNTech mereka. Untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, direkomendasikan dosis booster Pfizer-BioNTech atau Moderna.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya