Vaksin COVID-19 Picu Gangguan Siklus Haid? Ini Kata Dokter

ilustrasi menstruasi
Sumber :
  • Dok. Ist/Lammily

VIVA – Banyak kabar yang menyebutkan vaksin COVID-19 memengaruhi banyak hal, termasuk siklus menstruasi pada sebagian perempuan. Sebab, tak sedikit yang mengeluhkan perubahan siklus menstruasi menjadi tidak teratur usai diberikan vaksin COVID-19. Lantas, bagaimana faktanya?

Komnas KIPI, Sebut Penyakit TTS akan Muncul 4 Sampai 42 Hari Setelah Vaksin AstraZeneca Disuntikkan

Menurut Ketua Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI), Prof Dr dr Hendy Hendarto, SpOG(K), vaksin COVID-19 dan siklus menstruasi tersebut belum terbukti saling berkaitan. Menurutnya, banyak faktor yang bisa membuat siklus menstruasi berubah setelah diberikan vaksin, salah satunya kondisi mental.

"'Apakah benar vaksin berpengaruh pada siklus haid?' Belum tentu jawabannya, karena masih perlu diteliti lebih lanjut. Jangan-jangan karena stres dengan kondisi COVID dan lain-lainnya, mungkin bukan karena vaksinnya," ujar dokter Hendy dalam acara virtual bersama Bayer, baru-baru ini.

Bagaimana Kaitan Vaksin AstraZeneca yang Sebabkan TTS Pada Penerimanya?

Ilustrasi menstruasi/nyeri haid.

Photo :
  • Pixabay/Saranya7

Ketika stres dirasakan, siklus menstuasi bisa segera terdampak lantaran tubuh sangat sensitif akan perubahan dari kondisi mental. Perubahan siklus menstruasi, lanjut dokter Hendy, bisa juga terjadi akibat pola makan atau hidup yang kurang baik sehingga memengaruhi hormon tubuh.

Mengenal TTS, Efek Samping Vaksin COVID-19 AstraZeneca

"Haid itu sangat kompleks, mulai dari pengaruh sistem otak, kemudian sistem di indung telur, hormonnya yang berpengaruh dan kemudian di dalam rahimnya," tuturnya.

Produksi hormon yang tak seimbang akibat perubahan gaya hidup, juga erat kaitannya dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Namun untuk mengaitkannya dengan vaksin, butuh riset yang lama dengan relawan yang tak sedikit agar valid.

Tips agar cepat haid

Photo :
  • U-Report

"Ada pengaruh di otak saja, itu sudah akan menyebabkan kerusakan (siklus haid) dari pola," kata dokter Hendy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya