Jangan Asal, Ini Trik Aman Berpuasa Ibu Hamil dan Menyusui

Ilustrasi hamil/ibu hamil.
Sumber :
  • Freepik/user18526052

VIVA – Jelang bulan suci Ramadhan, banyak kekhawatiran yang dirasakan oleh para ibu hamil dan menyusui untuk melakukan puasa. Sebenarnya, kondisi tersebut tak menjadi halangan untuk bisa melakukan ibadah puasa namun semuanya kembali lagi pada kondisi tiap individu yang berbeda-beda.

Diduga Cemburu, Suami Bacok Istri yang Sedang Hamil 4 Bulan

Berbicara tentang berpuasa bagi ibu hamil pada Virtual Media Briefing, Spesialis Kandungan dan Kebidanan Bamed, dr. Muhammad Fadli, SpOG menuturkan, ibu hamil dan menyusui bisa berpuasa selama indeks massa tubuh atau status gizinya normal dan sehat. Selama berpuasa, asupan yang dikonsumsi juga seharusnya tak jauh berbeda dengan nutrisi ketika tidak berpuasa, dengan hanya perbedaan waktu makan saja.

"Puasa tidak puasa tetap konsumsi makanan bergizi. Dulu mikirnya makan es krim aja udah cukup memenuhi. Padahal yang dibutuhkan adalah protein tinggi dan vitamin-vitamin yang diberikan dokter. Sebenarnya jam makan dan jam konsumsi vitamin saja berubah tapi jumlah makan seharusnya sama," kata Dokter Fadli, Kamis 31 Maret 2022.

Ibu Muda Jangan Panik, Ini 5 Cara Memperbanyak Produksi ASI

Tips cepat hamil setelah haid

Photo :
  • clevelandclinic

Dokter Fadli menuturkan pentingnya memilih nutrisi tepat. Pertama, pemilihan karbohidrat komplek seperti gandum, beras merah, agar kenyang lebih lama karena lambung memprosesnya lebih lambat sehingga energi terbakar secara perlahan. Hindari jenis tepung karena kadar gulanya tinggi sehingga akan memberi rasa kenyang dan lapar lebih cepat.

Mpok Alpa Hamil Anak Kembar, Sempat Kena Mental Saat Syuting

"Waktu sahur makan karbohidrat kompleks, vitaminnya, makan manis yang natural dari buah," bebernya.

Hindari kafein apalagi ibu hamil, yang fungsi ginjalnya meningkat bawaannya ingin selalu buang air kecil, justru menjadi dehidrasi. Saat berbuka jangan balas dendam, dan ingat makan sedikit demi sedikit di awal namun sering. Protein cukup dan vitamin terpenuhi. Kalsium juga diperlukan, vitamin D dan DHA.

Kafein.

Photo :
  • U-Report

Ia juga mengatakan langkah yang ditempuh agar ibu hamil tetap bugar dan janin tetap sehat ibu hamil yaitu minum air putih 2,5 liter sehari, mengurangi konsumsi kafein, memperbanyak makan karbohidrat kompleks dan mengurangi aktifitas di luar ruangan. 

“Hindari kafein apalagi ibu hamil karena fungsi ginjalnya sudah meningkat, jadi bawaannya mau buang air kecil terus, justri jadi dehidrasi. Saat berbuka juga jangan lamgsung balas dendam, ingat makan sedikit di awal tapi sering. Selama ibu dan kandungannya dinyatakan sehat oleh dokter, ibu hamil diperbolehkan untuk melakukan puasa," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Spesialis Anak Bamed, dr. Melisa Lilisari, SpA, Mkes., menjelaskan, ibu menyusui tetap bisa berpuasa dengan catatan makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka harus memenuhi kecukupan nutrisi dan juga kebutuhan cairan agar ibu tidak mengalami dehidrasi. Tapi bagi ibu menyusui yang bayinya berusia di bawah 6 bulan, keputusan untuk berpuasa di bulan Ramadhan sebaiknya dilakukan dengan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

"Mengingat pada usia tersebut bayi hanya mengkonsumsi ASI, berbeda dengan bayi yang lebih besar yang sudah mendapatkan MPASI," bebernya.

Tentang produksi ASI selama puasa, ia mengemukakanbahwa produksi ASI tidak akan terganggu saat ibu menyusui berpuasa selama bayinya tetap menyusui, karena adanya rangsangan dari bayi melalui proses menghisap payudara saat menyusui dan tubuh ibu juga akan menyesuaikan saat berpuasa. Tubuh memiliki proses adaptasi dengan mengambil sumber cadangan lemak tubuh.

Kandungan nutrisi mikronutrien pada ASI (kalium, magnesium, seng) bisa saja mengalami sedikit perubahan, namun tidak dengan nutrisi makronutrien (karbohidrat, protein, lemak). Namun hal ini tidak terlalu signifikan, bisa teratasi saat ibu sudah dapat makan kembali (saat berbuka dan sahur).

“Selama bayi tetap disusui sesuai keinginannya, bayi tetap mendapatkan nutrisi yang cukup sebagaimana biasanya. Ibu menyusui dapat melanjutkan berpuasa bila bayi tidak lemas atau tetap terlihat aktif seperti biasa, tidak ada keluhan buang air kecil menjadi jarang dan berwarna kepekatan," kata dokter Melisa.

Keluhan yang berkaitan dengan kemungkinan dehidrasi seperti pusing, bibir kering, lemas, pandangan berkunang-kunang, buang air kecil jarang dan berwarna kepekatan, harus diwaspadai. Hal ini jadi tanda utama bagi ibu untuk mengenali kondisinya sedini mungkin.

"Bila hal ini terjadi, ibu menyusui dapat segera mengkonsumsi cairan dan elektrolit kembali,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya