Tips Puasa Ramadhan bagi Penderita Diabetes

Ilustrasi puasa, gelas kosong
Sumber :
  • pixabay/ Serdar_A

VIVA – Selama Ramadhan, orang-orang yang beriman berpuasa selama satu hari penuh, tidak makan atau minum apa pun dari fajar hingga senja. Setelah matahari terbenam, mereka yang berpuasa dapat berbuka puasa sebagai bagian dari upacara buka puasa. 

Sulit untuk pergi tanpa makanan atau minuman selama 30 hari berturut-turut, terutama saat cuaca panas dan lembap.  Orang dengan riwayat diabetes, di sisi lain, harus sangat berhati-hati dan tetap berpegang pada rencana makanan yang ketat untuk menjaga kadar gula darah mereka terkendali.

Mempertimbangkan sifat puasa dan makanan yang diperbolehkan selama waktu ini, selama Ramadhan merupakan hal yang baik dilakukan bagi penderita diabetes.

Dr. Jothydev Kesavadev, Ketua dan Direktur Pelaksana, Pusat Penelitian Diabetes Jothydev, mengatakan, “Diabetes adalah kondisi yang memerlukan pemantauan rutin dan memastikan bahwa kadar glukosa darah Anda berada dalam kisaran normal dan meminimalkan fluktuasi sebanyak mungkin. Selama Ramadhan, penderita diabetes perlu terus dipantau karena mereka berpuasa selama lebih dari 10-12 jam.”

Diabetes

Photo :
  • Times of India

Perangkat Pemantauan Glukosa Berkelanjutan (CGM) sekarang tersedia untuk membantu penderita diabetes memahami profil glukosa mereka selama periode 24 jam. Solusi pemantauan glukosa berkelanjutan memungkinkan Anda menghindari rasa sakit karena sering tertusuk, sekaligus menjadi lebih cepat dan lebih tepat.

Ada perangkat yang dapat dikenakan seperti FreeStyle Libre yang menyediakan pembacaan glukosa real-time, memungkinkan Anda untuk melihat tren glukosa selama Iftar . Selama waktu puasa, sama pentingnya untuk makan makanan seimbang dan menjalani gaya hidup sehat. 

Tips Berpuasa Selama Ramadhan bagi Penderita Diabetes

Berikut beberapa tips berpuasa selama Ramadhan bagi para penderita diabetes;

1. Inklusi makanan saat buka puasa dan sahur

Ilustrasi makanan sehat.

Photo :
  • Istimewa

Mulailah berbuka puasa dengan karbohidrat sederhana yang dapat diserap dengan cepat oleh tubuh, seperti 1-2 buah kurma atau susu, kemudian beralih ke karbohidrat kompleks, seperti beras merah dan chapatis. Selama sahur sereal gandum dan sayuran dapat dikonsumsi. Protein tanpa lemak seperti ikan, tahu, dan kacang-kacangan, di sisi lain, tinggi energi. Terakhir, segelas susu atau sepotong buah sebelum tidur dapat membantu menjaga kadar gula tetap stabil hingga pagi hari.

2. Latihan rutin

Olahraga

Photo :
  • Times of India

Pertahankan program latihan Anda saat berpuasa, tetapi minimalkan intensitas latihan Anda. Jika latihan terlalu menuntut, fokuslah pada latihan ringan seperti yoga atau jalan kaki. Saat mengalami defisit kalori, seperti saat Ramadan, latihan ketahanan dapat membantu mencegah pengeroposan otot.

Bakrie Amanah Himpun Dana Rp 6,5 Miliar pada Ramadhan 2024 

3. Pola tidur

Ilustrasi menguap / mengantuk / tidur.

Photo :
  • Pixabay/ victoria_borodinova
Indonesian Economy Grows 5,11 Percent in Q1 2024

Sangat penting untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Kurang tidur mengubah hormon rasa lapar, membuatnya lebih sulit untuk menghindari makan makanan berkalori tinggi dalam jumlah besar selama jendela makan. Tidur juga bermanfaat untuk proses metabolisme, karena telah ditemukan untuk membantu keseimbangan glukosa darah, yang sangat penting untuk pengobatan diabetes.

Kemenag Beri Penghargaan Anugerah Syiar Ramadan 2024

Hasil Kolaborasi Kemenag, KPI dan MUI Hasilkan Pemenang Anugerah Syiar Ramadan 2024

Suguhan tayangan berkualitas dan menyejukkan selama Ramadan, menjadi salah satu hal yang terus dilakukan oleh Kementerian Agama. Maka, sejumlah program diganjar anugerah.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024