Manfaat Terapi Oksigen Aliran Tinggi pada Pasien COVID-19

Ilustrasi jaga jarak/virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Selama pandemi COVID-19, di mana lebih banyak pasien mungkin mengalami gagal pernapasan akut, profesional dan organisasi kesehatan telah beralih ke terapi oksigen aliran tinggi sebagai cara untuk mendukung pasien.

Rey Mbayang Nyaris Meninggal saat Diving di Papua, Tabung Oksigen Bocor dan Kejang-kejang

Dilansir dari laman clinicalview.gehealthcare, Selasa, 12 April 2022, terapi oksigen aliran tinggi melibatkan penggunaan oksigen hangat yang dilembabkan dan dikirim melalui kanula hidung (juga disebut sebagai terapi oksigen kanula hidung aliran tinggi - HFNO) di bawah tekanan ekspirasi akhir positif (PEEP). 

Terapi oksigen aliran tinggi pada awalnya diterapkan untuk neonatus, tetapi telah mendapatkan perhatian lebih pada orang dewasa karena beberapa faktor.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dengan pemberian gas hangat dan lembab, dehidrasi saluran napas berkurang dan pembersihan sekresi meningkat. Ada juga pengiriman FiO2 yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan penggunaan masker wajah. Plus, menggunakan PEEP memungkinkan peningkatan volume paru-paru akhir ekspirasi dan rekrutmen alveolar

Ilustrasi tabung oksigen medis.

Photo :
  • Raden Jihad Akbar/VIVA.
KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Selain manfaat klinis terapi oksigen aliran tinggi, manfaat praktis menggunakan sistem pengiriman oksigen yang tidak memerlukan pengawasan perawatan kritis sangat berharga dalam pengaturan perawatan kesehatan yang kewalahan dengan pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan.

Mengenakan masker wajah menghalangi pasien untuk berkomunikasi, makan dan minum tanpa melepas masker. Masker wajah juga dapat menyebabkan pasien tertekan dan meningkatkan risiko kerusakan kulit.

Terapi oksigen aliran tinggi mengurangi kedua masalah ini. Pertama, udara dihangatkan dan dilembabkan, mengurangi efek pengeringan dari terapi oksigen. Ini juga mengurangi risiko dehidrasi saluran napas, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, epistaksis dan masalah paru lainnya.

Menggunakan oksigen hidung aliran tinggi yang dilembabkan juga berguna pada pasien dengan kegagalan pernapasan hipoksemia (HRF) terkait COVID-19 yang parah sebagai intervensi non-invasif.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Freepik

Menggunakan alat bantu pernapasan noninvasif pada pasien dengan kegagalan pernapasan terkait COVID-19 sangat penting di area yang kekurangan alat bantu pernapasan. Ini mungkin karena kurangnya sumber daya fisik (ventilator atau oksigen) atau karena kurangnya tenaga kesehatan yang tersedia.

Perlu diketahui bahwa terapi oksigen aliran tinggi adalah jenis bantuan pernapasan yang tidak memerlukan pelatihan lanjutan untuk menerapkan dan memantau. Hal ini memungkinkan petugas kesehatan di luar pengaturan perawatan kritis untuk mengelola dan memantau pasien dengan aman menggunakan.

Yang tak kalah penting, terapi oksigen aliran tinggi juga dapat mengurangi tingkat intubasi pada pasien dengan COVID-19. Penggunaan terapi oksigen aliran tinggi (HFNO) telah dievaluasi dalam beberapa penelitian yang secara khusus difokuskan pada pasien dengan COVID-19. 

Sebuah studi retrospektif dari Prancis menemukan pasien yang menjalani HFNO,lebih kecil kemungkinannya membutuhkan ventilasi mekanis (56 persen dari kelompok HFNO versus 71 persen pada kelompok non-HFNO). Tingkat kematian pasien dengan kegagalan pernapasan COVID-19 ini berkurang ketika mereka menerima HFNO.

Ilustrasi jaga jarak/virus corona/COVID-19.

Photo :
  • Freepik/pikisuperstar

Studi-studi ini menemukan terapi oksigen aliran tinggi sebagai intervensi yang aman dan efektif pada pasien dengan kegagalan pernapasan terkait COVID-19 dan bekerja dengan baik sebagai cara untuk menghindari eskalasi. HFNO juga terbukti meningkatkan oksigenasi keseluruhan dan mengurangi pneumonia pada pasien.

Sebagian besar penelitian dengan pasien COVID-19 ini dianggap berukuran kecil hingga sedang (berkisar untuk ukuran sampel 100-379 pasien), tetapi hasil yang kongruen dari uji coba ini menunjukkan manfaat dan kemanjuran penerapan HFNO pada pasien dengan gagal napas akut karena infeksi COIVD-19.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi penggunaan terapi oksigen aliran tinggi pada pasien dengan COVID-19 secara khusus.

Generator oksigen

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Pixabay/Tumisu

Sejak pandemi COVID-19, terutama saat mencapai kurva puncak di Indonesia, semakin disadari bahwa ketersediaan oksigen medis menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan. Ketersediaannya yang terbatas, menjadi hal yang cukup meresahkan saat itu. 

Di luar COVID-19, oksigen medis digunakan untuk berbagai perawatan kesehatan, mulai dari perawatan non-invansif atau intensif hingga situasi darurat, dan digunakan melalui ventilator untuk alat bantu pernapasan. 

Melihat pada keadaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa oksigen medis yang menjadi poin yang sangat critical, terutama dalam pelayanan rumah sakit. Keterbatasan penyediaannya dapat menjadi faktor penghalanng perawatan medis terhadap pasien yang membutuhkan. Oleh Karena itu, PT. Kino Indonesia, Tbk, salah satu perusahaan consumer goods lokal Indonesia, menyumbangkan generator oksigen, alat pemroduksi oksigen tanpa batas, untuk membantu mengatasi masalah keterbatasan tersebut.

Sebagai informasi, generator oksigen adalah alat yang dapat menangkap dan menyaring oksigen dari alam, dan memisahkannya dari kandungan nitrogen, untuk kemudian diproses, hingga kadar kemurnian yang diperlukan untuk perawatan medis, yaitu di atas 90 persen.

Ilustrasi virus corona/COVID-19.

Photo :
  • Freepik/freepik

“Begitu pentingnya penyediaan oksigen bagi pelayanan kesehatan masyarakat, kami tergerak untuk menyumbangkan sebuah generator oksigen dengan kapasitas 200 LPM (litre per meter), yang kurang lebih dapat mengalirkan oksigen murni secara terus menerus ke 100 (seratus) tempat tidur di rumah sakit. Dan oksigen ini, kami serahkan kepada Rumah Sakit  Bhayangkara TK.I R. Said Sukanto, Pusdokkes Polri,” ucap Clara Linanda, Head of Corporate Relations PT. Kino Indonesia, Tbk (KINO) dalam keterangannya.

Generator oksigen dengan tipe Central Medical gas On Site Oxygen Generator & System 200 LPM ini diserahkan langsung kepada Brigjen. Pol. dr. Asep Hendradiana, Sp.AN., KIC., M.Kes, selaku Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK.I R. Said Sukanto, Pusdokkes Polri pada Senin, 11 April 2022.

Menjelaskan mengenai latar belakang mengapa bantuan generator oksigen ini diberikan kepada RS Polri Sukanto, Clara menambahkan bahwa RS Polri Sukanto merupakan Rumah Sakit rujukan COVID- 19 dan sekaligus sebagai rumah sakit dengan tingkat okupansi pelayanan yang cukup tinggi, sehingga pihaknya yakin bahwa generator oksigen ini akan membantu untuk memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat.

“Dengan menggunakan generator oksigen ini, ketersediaan oksigen akan tidak terbatas dan tidak terkendala oleh stok yang ada,” tambah Clara. 

Ilustrasi virus corona/COVID-19.

Photo :
  • Freepik/freepik

Sehingga, lanjut Clara, bila digunakan sebagai supply utama, maka menurut informasi yang didapat, penggunaan generator ini dapat menghemat 15 persen bila dibandingkan dengan penggunaan liquid oxygen atau 50 persen bila menggunakan oksigen tabung. 

Selain itu, tentu karena sudah menggunakan generator oksigen, maka penyediaan oksigen akan terjamin dan lebih praktis.

“Saya atas nama pribadi dan organisasi menyampaikan ucapan banyak terimakasih, atas bantuan donasi, mesin generator oksigen dari PT. Kino Indonesia Tbk. Kapasitas 200 liter per menit itu cukup besar. Dan alhamdulillah alat ini pun merupakan alat karya anak bangsa Indonesia. Ternyata kita sanggup dan mampu membuat satu mesin yang bisa memproduksi oksigen yang cukup banyak,” kata Brigjen Asep Hendradiana.

Generator oksigen yang diserahkan oleh KINO ini merupakan generator pertama di Rumah Sakit Raden Said Sukanto. Bantuan ini menjadikan pihaknya semakin berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik, khususnya bagi para pasien COVID-19. 

“Alhamdulillah sampai sekarang RS Sukanto telah merawat pasien COVID-19, dua tahun ini hampir 12.500 pasien COVID-19. Memang beberapa waktu terakhir, kondisinya sudah jauh berkurang. Kami telah menyediakan 108 tempat tidur, dan kami  masih merawat kurang lebih 13 pasien saja. Memang pasiennya memerlukan perawatan, memerlukan bantuan oksigen. Alhamdulillah kita bisa memberikan yang terbaik. Terlebih dengan adanya alat generator oksigen ini,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya