Gejala Masuk Angin, Penyakit 'Khas' Indonesia

Ilustrasi masuk angin
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Gejala masuk angin, pasti setidaknya pernah dirasakan oleh masyarakat indonesia setidaknya sekali. Namun, sedikit fakta, masuk angin adalah penyakit "khas" Indonesia, karena penyakit ini hanya ada di Indonesia. Coba tanyakan kepada dokter atau orang asing di luar negeri, tidak ada penyakit dengan istilah masuk angin. 

Mangkir dari Pemeriksaan, KPK Bakal Panggil Lagi Gus Muhdlor Pekan Depan

Apa Itu Masuk Angin

Ilustrasi masuk angin.

Photo :
  • U-Report
Ada yang Janggal dalam Surat Sakit Gus Muhdlor, KPK: Ini Agak Lain Suratnya

Masuk angin sendiri sering didefinisikan sebagai rasa “tidak enak badan” akibat banyaknya angin yang masuk ke dalam tubuh. Ini bisa dikarenakan terlalu lama di ruangan ber-AC, sering menghabiskan waktu untuk kegiatan outdoor, atau karena terkena hujan. Bahkan, beberapa masyarakat merasakan gejala masuk angin ketika terlambat makan atau ketika perut kosong/belum terisi. 

Kondisi ini diyakini orang Indonesia sebagai penyakit yang memang ada, namun hingga saat ini, belum ada bukti medis yang cukup untuk mendukung klaim penyakit masuk angin ini. Belum lagi, gejala masuk angin ini mirip penyakit flu atau demam karena memiliki gejala dan penyebab yang sama.

Pj Bupati Purwakarta Ingatkan Integritas ASN dan Mitigasi Wabah DBD

Jadi, secara singkat masuk angin adalah istilah yang sering digunakan masyarakat Indonesia, saat merasakan sekumpulan gejala yang berhubungan dengan perasaan tidak enak atau kurang sehat yang dirasakan di tubuh. 

Gejala Masuk Angin 

Ilustrasi sakit/pilek/bersin.

Photo :
  • Pexels/Andrea Piacquadio

Biasanya, gejala masuk angin bisa ditandai dengan beberapa perasaan yang tidak enak, seperti: 

1. Demam atau perasaan akan demam seperti meriang. Biasanya gejala masuk angin ini juga diikuti dengan rasa menggigil dan dingin serta keringat dingin

2. Perut terasa tidak enak dan tidak nyaman karena merasa ada angin yang "terperangkap" di tubuh. Diikuti pula dengan perasaan kembung dan terkadang mual dan muntah. 

3. Banyaknya gas yang dikeluarkan dari tubuh, seperti sering buang gas atau kentut, sering bersendawa dan merasa perut seperti "diisi" oleh angin. 

4. Pilek yang membuat hidung sedikit mampet dan bersin yang terjadi beberapa kali dalam satu jam. Biasanya ini juga berhubungan dengan perasaan demam. 

5. Nafsu makan akan menurun karena rasa tidak enak yang dirasakan oleh tubuh serta karena perut kembung. 

6. Sakit kepala juga menjadi gejala masuk angin yang sering dirasakan banyak orang. Kepala terasa sakit atau migrain dan diikuti dengan rasa lemas pada tubuh. 

Meski dirasa tubuh tidak enak, namun masuk angin bisa dengan mudah disembuhkan. Biasanya dengan beristirahat yang cukup, dan makan makanan yang sehat akan membatu mengurangi gejala masuk angin. 

Namun, perasaan tidak enak pada tubuh karena masuk angin bisa menganggu aktivitas dan keseharian. Salah satu cara untuk mencegah masuk angin adalah dengan menjaga daya tahan tubuh. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar daya tahan tubuh tetap terjaga:

a. Mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang

b. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh yaitu dengan minum air putih setidaknya 8 gelas per hari

c. Jam tidur yang cukup setiap harinya, 7-8 jam per hari.

d. Olahraga secara rutin

e. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah makan, setelah dari kamar mandi, dan setelah beraktivitas di luar. 

f. Mengenakan jaket atau pakaian yang cukup hangat saat cuaca dingin. 

g. Mengonsumsi vitamin untuk membantu menjaga sistem imun. 

Bahkan, beberapa masyarakat Indonesia meyakini bahwa karena masuk angin maka bisa menjadi penyakit angin duduk, yang mana pernyataan tersebut adalah salah. 

Berbeda dengan masuk angin, penyakit angin duduk benar - benar ada. Angin duduk atau yang disebut juga dengan istilah angina pectoris adalah kondisi yang lebih serius yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung. Kondisi ini termasuk gejala penyakit arteri koroner. 

Apabila gejala masuk angin yang dirasakan semakin parah dan tak kunjung membaik, sebaiknya periksakan diri ke dokter karena ditakutkan adanya penyakit tertentu.

Ruben Onsu

Ruben Onsu Tes Kesehatan Sampai 48 Kali, Curiga Ada yang Janggal Sama Penyakitnya

Ruben Onsu paham betul bahwa segala penyakit yang ada di dalam tubuhnya bisa semakin parah jika ia dalam keadaan stres atau memikirkan hal buruk yang belum tentu terjadi.

img_title
VIVA.co.id
21 April 2024