Sindrom Ramsay Hunt Justin Bieber Dipicu Vaksin COVID-19?

Justin Bieber mengumumkan penundaan tur dunia-nya
Sumber :
  • instagram.com/Justinbieber

VIVA – Justin Bieber memberi kabar mengejutkan dengan kondisi kesehatan fisiknya yang menurun lantaran mengidap Ramsay Hunt Sindrom. Rupanya, tak sedikit yang mengaitkan kondisi kesehatannya tersebut dengan vaksin COVID-19. Bagaimana faktanya?

Taiwan Siap Berbagi Pengalaman Pelayanan Medis dengan Indonesia

Ketua Satuan Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban, menyoroti kondisi penyanyi populer asal Amerika Serikat itu. Prof Beri, sapaannya, menyampaikan bahwa banyak isu yang dikaitkan dengan kondisi mantan kekasih Selena Gomez itu, termasuk vaksin COVID-19.

"Justin Bieber dengan 114 juta pengikut di Twitter dan 240 juta di Instagram alami kelumpuhan wajah karena Ramsay Hunt Syndrome. Apa itu, seberapa bahaya, mungkinkah terkait vaksin COVID-19, dan bagaimana pemulihannya—sementara Justin akan melakukan tur?" ujar Prof Beri memulai pernyataannya di akun twitter miliknya.

Potret Hailey dan Justin Bieber Umumkan Kehamilan Anak Pertamanya, Banjir Ucapan Selamat

Dijelaskan pakar IDI ini, vaksin COVID-19 memang kerap disebut sebagai biang kerok dari berbagai penyakit saat ini. Padahal, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan keterkaitan vaksin COVID-19 dengan berbagai penyakit, termasuk Ramsay Hunt Sindrom ini.

"Ada gosip, Ramsay Hunt Syndrome yang dialami Justin Bieber disebabkan vaksin Covid-19? Belum ada bukti. Yang jelas, sindrom ini sudah ada obatnya di Indonesia dan tersedia juga di apotek-apotek," kata Prof Beri.

Justin Bieber dan Hailey Baldwin Bakal Punya Anak!

Obat-obatannya sendiri mencakup penanganan pada gejala yang dialami individu tersebut serta antivirus yang harus dipantau oleh tim medis. Prof Beri melanjutkan, kondisi kelumpuhan saraf di wajah Justin sendiri sebenarnya bisa segera pulih dengan tingkat yang cukup besar.

COVID-19

Photo :
  • Times of India

"Bagaimana dengan peluang pemulihan sindrom ini? Dari studi disebutkan bahwa tingkat pemulihan cukup tinggi, yakni di atas 70%. Tentu harus dengan pendekatan medis yang tepat," kata dia.

Diberitakan VIVA sebelumnya, Penyanyi Justin Bieber mengabarkan kondisi terbarunya yang mengidap Ramsay Hunt Syndrome. Kondisi kesehatannya itu membuat penurunan pada saraf-sarafnya hingga lumpuh di sisi sebelah wajahnya.

"Halo semua, ini Justin. Saya ingin memberitahukan informasi baru yang terjadi padaku. Seperti yang bisa kalian lihat, mungkin terlihat dari wajahku, saya punya sindrom ini, disebut Ramsay Hunt Syndrome," ujar suami Hailey Baldwin itu, dikutip dari video singkatnya di instagram.

Sebelah wajah Justin Bieber nampak tak bergerak seirama. Seperti kedipan matanya yang lebih dulu sisi kanan lalu lanjut di mata sisi kiri. Caranya bicara pun berbeda lantaran kedua sisi bibirnya nampak tak sejalan, satu sudut sedikit naik dan sudut lainnya datar.

"Dan gejala ini dari virus yang menyerang sistek saraf telingaku," tuturnya seraya menunjukkan bagian telinganya.

"Dan sistem saraf wajahku, dan menyebabkan wajahku lumpuh sebelah. Seperti yang kalian lihat, mata ini tidak berkedip. Aku tidak bisa tersenyum di sisi wajahku yang ini. Notril ini tidak bergerak," ujar pelantun Baby itu.

Sindrom Ramsay Hunt disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang merupakan virus yang sama yang menyebabkan cacar air dan herpes zoster. Virus dapat tetap tidak aktif selama beberapa dekade pada orang yang pernah menderita cacar air saat kecil.

Reaktivasi virus varicella-zoster menyebabkan herpes zoster dan, dalam beberapa kasus, berkembang menjadi sindrom Ramsay Hunt. Alasan mengapa virus mengaktifkan kembali dan memengaruhi saraf wajah pada sindrom Ramsay Hunt tidak diketahui.

Sindrom Ramsay Hunt

Photo :
  • tvOnenews

Sindrom Ramsay Hunt memengaruhi pria dan wanita dalam jumlah yang sama. Menurut satu perkiraan, lima dari setiap 100.000 orang mengembangkan sindrom Ramsay Hunt setiap tahun di Amerika Serikat.

Gangguan ini adalah penyebab paling umum kedua dari kelumpuhan wajah perifer atraumatik. Beberapa peneliti percaya kasus sindrom Ramsay Hunt tidak terdiagnosis atau salah didiagnosis sehingga sulit untuk menentukan frekuensi sebenarnya gangguan pada populasi umum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya