IDI Reborn Siap Hadapi Tantangan Dunia Kedokteran

Rapat kerja IDI.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Ditengah beragam dinamika yang muncul, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengadakan Rapat Kerja Pengurus yang diadakan beberapa waktu lalu di Giesmart Plaza Jakarta.

Juniver Girsang Imbau Para Advokat Bersatu Pasca Putusan MK, Ini Alasannya

Tahun 2022 ini, PB IDI mendapat sejumlah kepercayaan dari kalangan kedokteran Internasional antara lain; menjadi panitia penyelenggara untuk konferensi tahunan World Medical Association yang akan diadakan di Jakarta bulan Juli mendatang, menjadi anggota komite penyusun Kode Etik Kedokteran Internasional bersama puluhan asosiasi dokter medis resmi dari negara lainnya, serta pertemuan koordinasi dengan sejumlah guru besar kedokteran medis terkemuka dari negara lainnya di dunia.

Dikatakan oleh Ketua Umum PB IDI, dr Adib Khumaidi, SpOT, dalam periode kali ini, IDI bertekad menjadi lebih baik. From a strong institution to a stronger institution, IDI berkomitmen untuk selalu memperbaiki diri untuk menjadi organisasi modern dan profesional.

Aktivis 98 Soroti Tantangan Geopolitik Dunia yang Makin Penuh Friksi

“Kami akan selalu melihat ruang untuk perbaikan dan mengisinya dengan berbagai program strategis dan komprehensif yang dirumuskan oleh para pengurus dan didukung oleh IDI Wilayah dan IDI Cabang serta Organisasi Profesi. Program-program Idi dibuat untuk membawa dokter dan masyarakat menjadi makin sehat dan sejahtera. Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan dan Kerjasama semua pihak untuk mewujudkan hal tersebut,” kata dr. Adib dalam keterangan pers yang diterima VIVA, Sabtu 18 Juni 2022.

Ketua Umum PB IDI, dr Adib Khumaidi, SpOT.

Photo :
  • Istimewa
Perkuat Sektor Jasa Keuangan, OJK Gandeng Asosiasi Profesi

Dalam Rapat Kerja (Raker) tersebut, dr Iqbal Mochtar, SpOk, MPH, PhD, pengurus IDI dari Departemen Dokter Luar Negeri mengatakan bahwa Raker ini menjadi akulturasi sinergis lintas generasi. Irisan generasi menyatu dan lebur dalam kebersamaan. Semuanya kolaboratif dan inklusif. Hal ini menandakan bahwa IDI mempertegas eksistensinya sebagai wadah pemersatu dokter di Indonesia. Akulturasi generasi pengurus IDI Reborn kali ini tidak menyisakan sedikitpun gap. Generasi awal dan generasi muda IDI duduk bersama dan mendiskusikan dan memformulasi program mereka untuk periode tiga tahun ke depan.

Raker ini juga menggarisbawahi sejumlah tantangan yang akan dihadapi oleh dunia kedokteran di antaranya peningkatan profesi dan kesejahteraan dokter, pemerataan distribusi dokter, simetritas peran dengan stakeholder, internasionaliasi dan universalisme, penegakan etika profesi dan sebagainya. Selain itu, teknologi dunia kedokteran masa depan juga perlu diperhatikan seperti pengembangan artificial inteligence, precision medicine, potensi biological weapon dan lain sebagainya, namun seraya tetap menggali dan mempertahankan nilai-nilai luhur kedokteran yang telah dibangun para pendahulu IDI.

Sekjen PB IDI, dr Ulul Albab, SpOG mengatakan bahwa semua tantangan dunia kedokteran ini bukan hanya dihadapi oleh IDI namun juga seluruh dokter Indonesia. Bagi IDI sendiri, semua tantangan ini akan menggelayut bukan hanya pada periode selama 3 tahun kedepan, tetapi juga hingga dekade mendatang. “Meski demikian, kami yakin, dengan modal utama kesolidan, maka IDI akan mampu mewujudkan hal tersebut,” tegas dr Ulul.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya