Kuku Jari Menguning, Waspada Tanda Diabetes Mengintai

Ilustrasi diabetes.
Sumber :
  • Pexels

VIVA Life – Diabetes menjadi salah satu kondisi yang dialami oleh banyak orang di dunia, termasuk di Indonesia, yang sayangnya tak disadari oleh pasien itu sendiri. Terlebih, diabetes tipe 2 kerap mengintai yang sebenarnya dapat dikenali gejalanya sejak awal pada bagian tubuh, khususnya tangan.

9 Karbohidrat yang Sehat dan Aman untuk Penderita Diabetes, Bebas Khawatir Gula Darah Naik!

Dikutip dari laman The Sun, diabetes tipe 2 berkembang ketika sel-sel yang memproduksi insulin dalam tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin. Hal ini juga dapat dipicu ketika insulin yang diproduksi tidak bekerja dengan baik. Ini mungkin tampak seperti tempat yang aneh untuk memiliki gejala, tetapi tangan sebenarnya bisa menjadi indikator kunci dalam mendiagnosis kondisi tersebut.

Para ahli mengatakan ada beberapa tanda yang harus diwaspadai di tangan, khususnya pada kuku. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa orang yang menderita diabetes mengalami masalah dengan sirkulasi. Ini berarti Anda bisa melihat kemerahan di sekitar kuku. Juga, harus memperhatikan kutikula dan seberapa pas kuku berada di dalam dasar kuku.

Disfungsi Ereksi Bukan Cuma Masalah Pria Tua! Kenali 5 Faktor Pemicunya di Usia 20-an

potong kuku

Photo :
  • Pixabay/ Carola68

"Orang dengan diabetes juga bisa mendapatkan lepuh periungual, perdarahan dan ulserasi. Mereka mungkin juga menunjukkan perdarahan serpihan jika ada emboli arteri - tetapi cedera adalah penyebab yang lebih umum. Dengan tidak adanya sirkulasi, kuku mati seperti jaringan lainnya," tutur peneliti.

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Jangan hanya fokus pada kuku jari tangan, penting juga bagi penderita diabetes untuk memperhatikan kuku kaki. Ini karena orang dengan penyakit ini lebih mungkin mengalami infeksi jamur yang dikenal sebagai onikomikosis. Jika Anda memiliki kondisi ini maka kemungkinan kuku Anda akan menguning dan menjadi rapuh.

Ada beberapa hal yang menempatkan Anda pada risiko diabetes yang lebih besar dan ini termasuk berusia di atas 40 tahun, serta kelebihan berat badan atau obesitas. Diagnosis dini adalah kunci untuk diabetes tipe 2 karena hal ini dapat mengurangi risiko masalah kesehatan lainnya seperti penyakit jantung, masalah ginjal, dan masalah seksual.

Diabetes

Photo :
  • Eat This

Maka dari itu, masyarakat dunia sejatinya butuh teknologi di industri kesehatan yang mampu mencegah berbagai penyakit kronis seperti diabetes. Dengan alasan itu, PT Pyridam Farma (PYFA), perusahaan farmasi yang sudah 44 tahun menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia, mengadakan kompetisi bertema kesehatan melalui dunia digital yang diberi nama PYFA Venture Competition. Kompetisi yang diperuntukan untuk para mahasiswa ini akan berlangsung selama 4 bulan yang dimulai pada September 2022 dan pemenang akan diumumkan pada Desember 2022.

“Ini adalah tahun pertama PYFA Venture Competition diadakan oleh Pyridam Farma. Sedangkan kampus yang menjadi pilot project kompetisi ini adalah Binus University, dan tidak menutup kemunginan untuk tahun-tahun yang akan datang PYFA Venture Competition akan terbukan untuk para mahasiswa seluruh kampus di Indonesia,” hal ini disampaikan oleh Kezia Mareshah, Corporate Communication Manager Pyridam Farma.

Kezia menambahkan, PYFA Venture Competition diadakan dalam rangka mendukung pergeseran digitalisasi pada industri kesehatan dan farmasi global. Digitalisasi kesehatan mutlak harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan kehidupan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir ini. Melalui PYFA Venture Competition ini, kami mengajak para mahasiswa Binus University untuk melakukan riset, fact finding kesehatan yang faktual dan aktual selanjutnya dicari solusi untuk mengatasi apa yang ada di lapangan dalam bentuk program digital.

diabetes

Photo :
  • U-Report

“Kami mendorong para mahasiswa untuk untuk mengekspresikan ide, kreativitas, dan keterampilan kewirausahaan mereka melalui kompetisi yang akan diadakan secara online. Peserta individu atau kelompok dengan maskimal 5 anggota memiliki kesempatan untuk mempresentasikan apa yang mereka yakini dapat menjadi game-changer dalam industri kesehatan di Indonesia sekaligus memperebutkan total hadiah sebesar Rp.47.500.000. Selain itu, tidak menutup kemungkinan jika ada ide start-up kreatif yang berkualitas akan didukung dan di danai oleh Pyridam Farma” ungkap Kezia Mareshah. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya