Terlalu Banyak Tidur Bisa Bikin Sakit Kepala? Ini Penjelasannya

Ilustrasi tidur.
Sumber :
  • Unsplash/Kinga Cichewicz

VIVA Lifestyle – Pernahkah kamu, setelah lelah bekerja tak berhenti dan memutuskan untuk memperpanjang waktu tidur, tapi ketika bangun, kepala malah sakit atau pusing? Ternyata, hal ini ada penjelasannya, lho.

Kenapa Serangan Jantung Terjadi Pada Saat Tidur di Malam Hari?

Tidur adalah salah satu kebutuhan manusia yang dilakukan untuk mengistirahatkan organ-organ tubuh, agar dapat berfungsi dengan baik. Apalagi, tidur yang berkualitas juga dapat membantu tubuh tetap sehat, serta menjauhkan dari berbagai penyakit.

Yuk scroll ke bawah!

Tak Boleh Kurang atau Lebih, Waktu Tidur Ternyata Berpengaruh pada Kondisi Mental

Dilansir dari Sleep Foundation, orang dewasa membutuhkan waktu tidur rata-rata selama tujuh hingga sembilan jam setiap malamnya. Ketika tubuh kekurangan tidur maka tubuh akan lemas dan akan mengantuk sepanjang hari. Selain itu, organ di tubuh, seperti otak bisa tidak berfungsi dengan baik. Sehingga mengurangi kemampuan berpikir dan konsentrasi.

Ilustrasi tidur

Photo :
  • The Sun
Bukan Cuma Biar Adem, Tidur Telanjang Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan

Namun, jika kebanyakan tidur malah bisa terjadi sebaliknya. Tak jarang orang yang terlalu banyak tidur malah bangun dengan pusing atau sakit di kepala. 

Para peneliti percaya, sakit kepala yang disinggung disebutkan kalau tidur berlebihan dapat mengganggu keseimbangan neurotransmitter tertentu di otak, termasuk serotonin. 

Hal ini dijelaskan oleh dr Don Elton, dari Florida Lung, Asthma & Sleep Specialist, yang menjelaskan, serotonin berperan dalam gangguan mood, seperti kecemasan dan depresi, yang dapat memengaruhi kebiasaan tidur bahkan menyebabkan seseorang mudah tidur. Sayangnya, tidur berlebihan dapat mengganggu kadar serotonin bersama dengan beberapa neurotransmiter lain di otak. Inilah salah satu alasan terjadinya sakit kepala jika lebih banyak tidur pagi.

Menurut National Sleep Foundation, mereka yang memiliki gangguan tidur mengalami sakit kepala dua, hingga delapan kali lebih sering.

Ilustrasi sakit kepala akibat darah tinggi.

Photo :
  • U-Report

Ahli Saraf dari Hudson Medical and Wellness, kota New York, Thomas Pitts, MD, juga mengatakan, tidur dapat membuat tubuh kehilangan makanan dan air untuk waktu yang lebih lama. Hal itu juga dapat menyebabkan sakit kepala. 

"Tidur berlebihan menjadi masalah besar karena dapat mengubah kadar serotonin dan mengganggu ritme sirkadian," jelas Pitts.

Namun, bukan berarti bahwa sesekali bermalas-malasan dengan tidur lebih lama akan menyebabkan sakit kepala atau migrain secara langsung. Pada dasarnya, terlalu banyak tidur yang dilakukan dengan sering atau rutin yang bisa menyebabkan pusing. 

“Karena tidur memicu sakit kepala melalui berbagai mekanisme, itu sangat tergantung pada pasien individu dan situasi spesifik mereka,” tambah Pitts.

Selain itu, posisi tidur dan kenyamanan dapat menjadi pemicu sakit kepala saat baru bangun tidur, apalagi setelah tidur dalam waktu yang lama. Perhatikan posisi bantal karena penempatan leher dapat menyebabkan ketegangan otot yang mengakibatkan sakit kepala.

Ilustrasi sakit kepala.

Photo :
  • U-Report

National Sleep Foundation merekomendasikan menggunakan bantal yang dapat menahan kepala dan leher dalam posisi netral, artinya tidak miring sama sekali. Jika kamu tidur siang karena kurang tidur di malam hari karena insomnia, ini juga bisa menjadi pemicu sakit kepala. 

Nah, untuk itu, usahakan memiliki waktu atau jam tidur yang berkualitas dan tidak berlebihan. Pitts juga merekomendasikan untuk menemui ahli saraf atau ahli lainnya yang berhubungan terlebih dahulu, agar dapat membantu mengidentifikasi penyebab seseorang terlalu banyak tidur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya