Moms Ginjal Anak Bisa Terganggu, Jika Tak Rutin Lakukan Ini

Ilustrasi anak minum
Sumber :
  • Pixabay/Candice_Rose

VIVA Lifestyle – Tahukah Anda, 80 persen berat badan bayi terdiri dari air dan setiap harinya sekitar 60 persen dari konsumsi cairan tersebut akan dibuang melalui urine? Apabila si kecil tidak terhidrasi dengan baik, maka kandungan air dalam tubuhnya akan berkurang dan fungsi-fungsi tubuh tidak akan maksimal, termasuk fungsi ginjal.

Bagaimana Hadapi Mertua yang Cemburuan, dan Sering Sebut Kuasai Anaknya? Ini Kata Mamah Dedeh

Air merupakan komponen terbesar pada tubuh manusia. Sekitar 60 persen komposisi tubuh manusia dewasa berasal dari air. Akan tetapi, tanpa konsumsi cairan yang cukup, kandungan air dalam tubuh dapat berkurang. Yuk moms, scroll untuk info lengkapnya.

Hal ini terjadi karena dalam melakukan fungsinya, air juga akan dikeluarkan dari tubuh. Misalnya, untuk membuang zat sisa metabolisme, zat sisa ini akan dilarutkan dalam air, baru kemudian dikeluarkan dalam bentuk urine dari ginjal, keringat dari kulit, dan tinja dari saluran pencernaan. 

Tanpa Kehadiran Epy Kusnandar, Karina Ranau Rayakan Ulang Tahun Sang Anak dengan Kue Sederhana

"Penguapan air melalui kulit dan paru-paru juga merupakan salah satu cara untuk mengendalikan dan mempertahankan suhu tubuh. Oleh sebab itu, untuk mempertahankan kandungan air dalam tubuh dan memastikan fungsi-fungsi tubuh berjalan dengan optimal, konsumsi cairan yang cukup setiap harinya sangat penting, terlebih bagi bayi dan anak-anak," ujar Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi Anak RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, dr. Cahyani Gita Ambarsari, Sp.A (K), dalam keterangan persnya.

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak/anak makan.

Photo :
  • Freepik/freepik
Sempat Benci Lantaran Penampilannya, Ternyata Mahalini Malah Dinikahi Rizky Febian

Alasan pertama, kata dokter Cahyani, anak memiliki komposisi tubuh yang berbeda dibandingkan orang dewasa. Volume otot, lemak, dan tulangnya belum sebesar orang dewasa. Karenanya, tubuh anak didominasi oleh proporsi kandungan air yang lebih besar. 

"Semakin muda usia seorang anak, akan semakin besar pula komposisi air dalam tubuhnya. Sekitar 80 persen berat badan bayi terdiri dari air," tuturnya.

Selain itu, tubuh secara alami mengalami kehilangan cairan melalui permukaan kulit. Oleh sebab itu, bayi dengan luas permukaan tubuh lebih besar daripada dewasa, akan lebih mudah mengalami dehidrasi dibandingkan dengan orang dewasa. Alasan kedua, anak juga memiliki kebutuhan metabolisme yang lebih tinggi daripada orang dewasa sebagai dampak dari tumbuh kembang tubuhnya. 

"Air amatlah penting untuk membantu proses perkembangan fungsi-fungsi organ dalam tubuh anak. Hal inilah yang menyebabkan hilangnya air atau pergantian cairan dan zat terlarut pada anak terjadi lebih cepat dibandingkan pada orang dewasa," jelasnya.

Ilustrasi air putih.

Photo :
  • Pixabay

Selain itu, ada mekanisme protektif tubuh untuk mencegah kehilangan air berlebih, contohnya rasa haus, yang sering sekali belum sempurna pada anak. Sebagian besar anak masih kurang peka dan tidak cepat untuk mengenali atau merasakan rasa haus tersebut.

"Air juga memiliki peran yang penting untuk memelihara kesehatan ginjal. Hidrasi yang cukup akan membuat darah dapat mengalir bebas ke ginjal," tambahnya.

Hal ini akan memastikan ginjal mendapat oksigen dan nutrisi yang si kecil butuhkan untuk melakukan fungsinya dengan baik. Hidrasi yang cukup juga dapat membantu ginjal membuang zat sisa dari darah dalam bentuk urine, karena terdapat 60 persen air yang akan dibuang oleh tubuh melalui urine. Selain itu, air yang cukup juga dapat mencegah kristal-kristal pembentuk batu untuk mengendap dan saling menempel, serta membantu pembilasan “flushing” saluran kemih atau membuang bakteri penyebab infeksi dari saluran kemih. 

"Dengan kata lain, hidrasi yang cukup dapat menurunkan risiko terbentuknya batu ginjal ataupun infeksi saluran kemih yang dapat merusak ginjal. Kesimpulannya, kurangnya hidrasi dapat mengganggu fungsi ginjal, bahkan merusak ginjal," bebernya.

Ilustrasi anak-anak

Photo :
  • Kredivo

Nah, jika anak Anda kurang menyukai air putih, ada beberapa trik yang dapat dilakukan untuk memastikan konsumsi cairan harian anak tetap terpenuhi dan berasal dari minuman yang sehat, yaitu:

- Menaruh potongan buah segar ke dalam air putih sebagai penambah rasa
- Memilih susu sapi atau susu kedelai dengan rasa plain
- Air kelapa tanpa pemanis
- Jus buah tanpa tambahan susu ataupun gula

Sebaliknya, produk minuman seperti soda, susu, atau jus buah dengan tambahan gula dan pewarna, serta minuman berkafein, sebaiknya dihindari. Produk minuman ini mengandung tambahan kalori kosong, yaitu kalori tanpa nilai nutrisi dan juga dapat memperberat kerja ginjal, terutama pada anak berusia kurang dari 5 tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya