Vaksin COVID-19 Buatan Indonesia Bakal Diekspor Beberapa Negara

Ilustrasi penyuntikan Vaksin COVID-19
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Lifestyle – Vaksin IndoVac untuk vaksinasi primer (dosis 1 dan 2) untuk usia dewasa di atas 18 tahun telah mendapatkan use emergency authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 28 September 2022. Saat ini, Bio Farma memulai produksi komersial drug substance (DS) dan drug product (DP). Selain itu, Holding BUMN Farmasi ini sedang mendaftarkan emergency use listing (EUL) ke Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk dapat diekspor ke berbagai negara khususnya lower middle incomes countries.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Berkaitan dengan ekspor, Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir mengungkap bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. Negara pertama yang akan mendapat ekspor vaksin COVID-19 buatan Indonesia adalah Nigeria.

"Rencana ekspor kita juga sudah koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, negara pertama kemungkinan Nigeria, minggu lalu sudah bertemu dengan Dubes Indonesia di Nigeria akan ada pengiriman dua vaksin Pentabio dan IndoVac," kata dia dalam media gathering di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 26 Oktober 2022.

Rugikan Perusahaan Singapura Rp32 Miliar, Sindikat Manipulasi Data Email Dicokok

Vaksin Indovac.

Photo :
  • Bio Farma

Selain itu, diungkap Honesti bahwa selain Nigeria, kemungkinan vaksin IndoVac juga akan diimpor ke dua negara lainnya di Afrika yakni Mozambik dan Zimbabwe.

Manfaatkan KITE, PT Sukses Komerindo Lepas Ekspor Perdana Sarung Tangan ke Australia

"Akan ada dua negara Afrika lagi yang kita lagi obrolin. Kemarin ada yang berkunjung Mozambik dan beberapa waktu lalu Zimbabwe," ujar dia.

Honesti menjelaskan bahwa alasan vaksin COVID-19 IndoVac diekspor ke negara Afrika salah satunya lantaran masih rendahnya vaksinasi COVID-19 di sana. Selain itu juga alasan infrastruktur juga menjadi pertimbangan PT Bio Farma mengekspor vaksin IndoVac ke sejumlah negara di benua Afrika.

"Aksesibilitas vaksin karena infrastruktur mereka belum begitu bagus kita lihat vaksin kita sangat layak karena suhu penyimpanan 2-8 derajat. Infrastruktur di sana tidak sebagus negara lain kalau Pfizer bisa -20 derajat tapi negara tertentu tidak punya infrastruktur penyimpanan sampai di suhu itu. IndoVac sangat memungkinkan. Kita juga berpengalaman vaksin polio kita banyak kita kirim ke negara Afrika," kata dia.

Ilustrasi vaksin

Photo :
  • VIVA/ David Rorimpandey

Selain itu, Honesti menambahkan bahwa ekspor vaksin IndoVac ke Afrika ini merupakan bagian dari hibah negara.

"Masih hibah, Indonesia bagian dari suplai dunia. Balas jasa kota dapat hibah dari negara maju," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya