BPOM Sebut Minum Jamu Kunyit Ampuh Jaga Imunitas di Musim Hujan

Ilustrasi kunyit.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Kesehatan imun menjadi bagian penting dan perhatian utama konsumen sejak situasi pandemi yang melanda dunia di tahun 2020. Terlebih, musim hujan yang saat ini sering mengguyur di berbagai wilayah memicu penurunan imunitas lebih rentan.

Bisa Picu Kanker, Ini Biang Kerok Penyebab Tingginya Kadar Bromat dalam Air Minum Kemasan

Dalam Asia Pacific Personal Habits Survey 2022 yang dilakukan Herbalife Nutrition kepada 5.500 konsumen di seluruh kawasan Asia Pasifik, terungkap bahwa hampir seperempat responden pernah mengalami sistem kekebalan yang lebih lemah selama pandemi. 

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, Reri Indriani mengatakan bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam yang berkhasiat sehingga dapat dikembangkan dalam bentuk suplemen yang beragam jenis. Salah satu cara meningkatkan imunitas di era pandemi ini adalah dengan memakai suplemen herbal

Sidak ke 731 Klinik Kecantikan, BPOM Temukan 51.791 Kosmetik Ilegal Senilai Rp2,8 Miliar

Ilustrasi Ramuan Herbal

Photo :
  • U-Report

"Indonesia termasuk 3 besar dari lima negara yang punya mega biodiversity, 75 persen dari 40.000 jenis tumbuhan obat di dunia ada di Indonesia. Potensi ini perlu terus dimanfaatkan untuk dikembangkaan, diproduksi menjadi obat berbahan alam, baik untuk industri atau UMKM," ujarnya dalam acara Herbalife Indonesia, baru-baru ini.

Awas! Takjil Berbahaya Beredar di Sentra Penjualan, BPOM Temukan Formalin, Rhodamin, dan Boraks

Di Indonesia sendiri, tanaman sangat beragam dengan khasiatnya yang luar biasa menjaga imunitas sehingga baik untuk membuat tubuh tetap bugar dalam beraktivitas. Tak heran, di survei yang sama juga menemukan bahwa mendukung kekebalan tubuh secara umum merupakan alasan utama dari konsumen yang meningkatkan konsumsi vitamin dan suplemen selama pandemi, termasuk dari obat herbal dan minum jamu.

"Jamu adalah warisan budaya bangsa yang udah digunakan turun temurun secara empiris untuk pelihara kesehatan, jamu dengan iptek bisa dikembangkan jadi Obat Herbal Terstandarisasi lewat tahapan pre klinik dan klinik," tambahnya.

Reri melanjutkan bahwa BPOM mendorong pemanfaatan komponen produk bersumber dari sumber daya alam lokal di dalam negeri yang diharapkan memberikan multiplier effect dari hulu ke hilir. Mulai dari budidaya tanaman, peningkatan kapasitas petani, pengembangan industri ekstrak bahan alam, dan tentunya berdampak pada penyerapan tenaga kerja.  

"Pengembangan obat alam potensial buat kesehatan dan ekonomi, apalagi dengan gaya hidup masyarakat back to nature saat pandemi. Pelaku usaha harus bisa lihat peluang dan konsisten agar masyarakat percaya sama obat bahan alam," bebernya.

Senada, Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife Nutrition Dr. Rimbawan mengatakan salah satu sumber tanaman alam yang dapat digunakan dan mudah dijumpai adalah kunyit. Dengan proses pengolahan tepat, maka zat dalam kunyit dapat memberi khasiat yang baik bagi imunitas.

Ilustrasi kunyit.

Photo :
  • U-Report

"Ada vitamin A dari betakaroten, ada vitamin B1, niasin, asam folat, vitamin c, zat besi, semua adalah zat gizi diperlukan untuk imunitas kita. Secara alamiah, kunyit ada potensi untuk memelihara daya tahan tubuh kita," tambah Rimbawan.

"Contoh, ada luka dan kita tambahkan kunyit maka cepat kering, bisa sebagai antiseptik. Kunyit juga potensi sebagai anti kanker, ada penelitian untuk kanker prostat, pankteas, kolorektal. Makin ke sini banyak bukti mengarah ke sana," sambungnya.

Researcher Immunoturmeric dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Dewi Setyaningsih juga menyebut bahwa di dalam kunyit mengandung zat bernama Kurkumin yang membantu proses penyembuhan penyakit. Maka dari itu, teknologi yang tepat dapat membantu proses penyerapan kurkumin ke dalam tubuh sehingga manfaatnya akan terasa lebih nyata.

"Kurkumin memiliki potensi besar untuk mengobati berbagai penyakit, dalam produk Immunoturmeric menggunakan teknologi terapan dengan pendekatan Dispersi Padat untuk ekstrak kunyit untuk memberikan nanodispersi kurkumin sehingga meningkatkan kelarutan nyata dan meningkatkan biovailabilitas kurkumin,” kata Dewi.

Salah satu bentuk obat herbal berbahan kunyit yang kini mudah dijumpai adalah Immunoturmeric. Ini dikembangkan dengan bahan baku terbaik, dibudidayakan oleh petani kunyit di Jawa Tengah, Indonesia. Bahan utama yang digunakan dalam produk yaitu Kurkumin yang merupakan senyawa yang ditemukan dalam ramuan kunyit dan telah lama digunakan untuk kualitas antioksidan dan anti-inflamasi, serta kemampuannya untuk mengatur fungsi kekebalan tubuh.

“Peluncuran produk Immunoturmeric merupakan komitmen kami untuk memberikan produk nutrisi berkualitas tinggi yang didukung ilmu pengetahuan dan para ahli nutrisi untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus berkembang saat ini. Mulai dari memastikan sumber bahan baku yang berkualitas hingga mengadopsi teknologi canggih, yang dipandu oleh program Seed to Feed mencakup kontrol kualitas kami secara berkesinambungan melakukan pengetesan pada produk untuk memastikan standar dalam pengembangan dan manufaktur produk,” kata Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya