Teh Manis dan Nasi Goreng Bukan Sarapan Ideal, Begini Anjuran Pakar

Ilustrasi sarapan
Sumber :
  • Pixabay/Jill Wellington

VIVA Lifestyle – Kebiasaan mengonsumsi teh manis hangat di pagi hari bagi masyarakat Indonesia, rupanya kerap dianggap sebagai bentuk sarapan. Faktanya, sarapan harus berupa porsi gizi yang seimbang agar memberi manfaat kesehatan yang baik dalam menjalani aktivitas seharian penuh.

Kenali Pentingnya Konsumsi Multigrain Saat Sarapan

Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Hardinsyah, mengatakan bahwa momen Pekan Sarapan Nasional mengingatkan masyarakat akan pentingnya sarapan. Tentunya, menu sarapan harus bergizi seimbang dan sehat, sebagai sumber gizi dalam memulai hari. Ia mengingatkan agar tidak hanya mengonsumsi suatu jenis makanan atau minuman tertentu.

"Orang minum teh manis aja mikirnya itu sarapan. Itu bukan sarapan. Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang aman dan bergizi. paling tidak memenuhi 15 persen, bisa sampai 35 persen dari kebutuhan gizi harian, yang dilakukan setiap hari jadi kebiasaan," tutur Prof Hardin, dalam konferensi pers Sarapam Bergizi, di Jakarta, Rabu 15 Februari 2023.

Bacok Penjual Nasgor di Cilincing hingga Tewas, Bucing Terancam Hukuman 15 Tahun Bui

Ilustrasi teh.

Photo :
  • Pixabay/Pexels

Menurut Prof Hardin, banyak yang salah kaprah dengan menilai bahwa sarapan dapat memicu kenaikan berat badan. Faktanya, sarapan dibutuhkan tubuh agar membentuk tenaga tubuh dan konsentrasi otak. Namun tentu, pola makannya harus seimbang.

Bantah Aturan Makan 3 Kali Sehari, Zaidul Akbar: Di Kitab Gizi Manapun Tidak Ada Anjuran Itu

"Paling tepat itu sarapan, makan dan minum. Sarapan kalau nggak bener yang membuat gemuk. Nasi goreng saja misalnya, itu bikin gemuk," tambahnya.

Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Cindiawaty Pudjiadi, MARS, MS, SpGK turut menjelaskan bahwa sarapan merupakan waktu makan paling penting dan menu sarapan harus memiliki gizi yang seimbang. Sarapan yang baik, terdiri dari porsi seimbang mulai dari karbohidrat, protein, dan lemak baik.

"Karbohidrat yang bisa didapatkan dari nasi, roti, umbi-umbian. Lemak baik, misalnya menggunakan margarin untuk menumis, menggoreng atau dioleskan ke roti," tambahnya.

Sementara untuk protein nabati seperti tempe dan hewani seperti telur, ayam, ikan, dan daging. Serta sayur dan buah yang mengandung banyak vitamin. Untuk sumber lemak baik, Dokter Puji menuturkan bahwa bisa ditemukan dari margarin yang mengandung Omega 3 dan 6 untuk menjaga kesehatan sel saraf otak dan kualitas jantung.

"Mau dari anak, remaja, dewasa semua butuh sarapan. (Kalau tidak) Jadi lemot. Kalau tidak sarapan, otak jadi tidak bisa berpikir, anak-anak di sekolah tidak bisa konsentrasi, bawaannya juga lemas," tambahnya.

Mendampingi anak sarapan

Photo :
  • children.com

Senada, Presiden Direktur Upfield Indonesia, Dicky Saelan mengungkapkan bahwa di Pekan Sarapan Nasional tahun ini, pihaknya ingin mengajak dan menginspirasi anak-anak Indonesia untuk memahami pentingnya sarapan sehat dengan gizi yang seimbang. Maka dari itu, salah satu program Sarapan Berisi Blue Band yaitu game edukasi “Breakfast Squad” dirancang agar dapat membantu anak-anak memahami pentingnya sarapan sehat dan seimbang namun tetap terhibur. 

Anak-anak dan orang tua juga diajak untuk memahami kandungan gizi apa saja yang penting dalam menu sarapan, termasuk karbohidrat, protein, vitamin, lemak baik seperti Omega 3 & 6 yang bagus untuk tumbuh kembang anak. Game edukasi online ini bisa diakses melalui https://goodbreakfastchallenge.com/id di mana para orang tua perlu mengisi menu sarapan anak-anak mereka selama 21 hari. 

"Melalui game edukasi online ini, kami berharap dapat membentuk kebiasaan baru untuk sarapan pagi yang baik bagi anak-anak melalui berbagai macam pilihan permainan," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya