Vaksinasi COVID-19 Pangkas Risiko Serangan Jantung Hingga Stroke

Ilustrasi vaksin
Sumber :
  • VIVA/ David Rorimpandey

VIVA Lifestyle – Vaksin COVID-19 menurunkan risiko serangan jantung dan stroke pada mereka yang terinfeksi. Penelitian menemukan bahwa mereka yang tertular COVID-19 saat divaksin, cenderung tidak memiliki masalah jantung yang mematikan dibandingkan mereka yang tidak divaksinasi.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Dikutip laman The Sun, Selasa 21 Februari 2023, peneliti di Amerika Serikat itu telah menemukan bahwa vaksinasi melindungi individu berisiko tinggi terhadap serangan jantung dan stroke dalam beberapa bulan setelah terinfeksi COVID-19. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Para ahli telah lama mengkhawatirkan virus tersebut dapat menyebabkan masalah pada jantung. Dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa virus corona dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh sendiri menyerang sel-sel sehat di otot.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ilustrasi COVID-19/virus corona.

Photo :
  • Pixabay/mattthewafflecat

Pasien COVID-19 dengan gejala parah juga mendapatkan lebih sedikit oksigen dalam aliran darahnya. Hal itu memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan berisiko gagal jantung.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Studi terbaru menemukan, bahkan mereka yang hanya menerima satu dosis vaksin cenderung tidak memiliki masalah jantung daripada mereka yang memilih untuk tidak vaksin. Meski begitu, peneliti tidak dapat menjelaskan alasan vaksinasi itu mampu mengurangi risiko penyakit jantung.

"Penelitian ini mendukung bukti bahwa vaksinasi mungkin memiliki efek menguntungkan pada berbagai komplikasi pasca COVID-19," kata peneliti.

"Kami berharap temuan kami dapat membantu meningkatkan tingkat vaksinasi, terutama pada individu dengan kondisi yang hidup berdampingan," tambah mereka.

Makalah ini diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology. Data terbaru menunjukkan infeksi COVID meningkat di sebagian besar Inggris Raya, tanda terbaru gelombang baru virus mungkin sedang berlangsung. 

Infeksi melonjak seperlima menjadi 1,2 juta pada hari tertentu dalam seminggu hingga 7 Februari 2023, demikian menurut Kantor Statistik Nasional (ONS). Lonjakan kasus ini adalah minggu kedua berturut-turut total seluruh Inggris telah meningkat dan terjadi setelah penurunan level yang stabil sepanjang Januari 2023.

Ilustrasi serangan jantung/stroke.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

Banyak yang menganggap bahwa kekebalan dari vaksinasi dan infeksi alami berarti lebih sedikit pasien COVID-19 yang menderita gejala parah. Namun faktanya, rawat inap menembus 900 pada 13 Februari dan terus meningkat.

Berikut 20 gejala COVID-19 paling umum sekarang:

1. Sakit tenggorokan (ditemukan pada 57% kasus) 
2. Pilek (57%)
3. Hidung tersumbat (56%)
4. Bersin (53%)
5. Sakit kepala (53%)
6. Batuk tidak berdahak (50%)
7. Batuk berdahak (40%)
8. Suara serak 34%)
9. Nyeri otot pegal (29%)
10. Pusing (19%)

Menteri Kesehatan RI  Budi Gunadi Sadikin

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Penyakit arbovirosis atau infeksi yang disebabkan oleh sekelompok virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan serangga, terus mengancam secara global. Termasuk DBD.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024