Bisa Picu Kecelakaan, Microsleep Intai Pemudik: Kenali Penyebab dan Pencegahannya

Ilustrasi mengantuk saat mengemudi mobil
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Kegiatan mudik sudah mulai terasa sejak H-7 Lebaran atau pada Jumat, 15 April 2023 pekan lalu. Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya penting bagi pemudik khususnya yang menggunakan kendaraan pribadi untuk menjaga keselamatan.

Gasak Harta Majikan Saat Mudik Lebaran, Pria di Tangerang Ditangkap Polisi

Selain kelelahan, salah satu yang patut diwaspadai oleh pemudik adalah microsleep. Microsleep bisa menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas terutama saat mudik Lebaran seperti saat ini.

Melansir laman WebMd, dalam sebuah data yang dikeluarkan The National Highway Traffic Safety Administration Amerika Serikat memperkirakan bahwa hingga 6.000 kecelakaan fatal setiap tahun mungkin terkait dengan pengemudi yang mengantuk. Dalam satu survei, 4 persen pengemudi mengatakan mereka tertidur saat mengemudi setidaknya sekali dalam 30 hari terakhir.

Musim Mudik Lebaran 2024, TPI Imigrasi Soetta Catat Pergerakan Penumpang Naik 10 Persen

Ilustrasi mengantuk saat mengemudi

Photo :
  • Qmotor

Microsleeps sangat berbahaya bagi pengemudi karena waktu yang singkat untuk membuat kesalahan serius di belakang kemudi. Jika Anda tertidur selama 3 detik saat melaju dengan kecepatan 60 mil atau 96 km per jam, Anda dapat menempuh jarak 300 kaki atau 91 meter ke arah yang salah. Ini dapat membuat Anda keluar dari jalan atau ke jalur lalu lintas yang berlawanan.

Kena Tilang Elektronik saat Perjalanan Mudik Lebaran, Ini Cara Mengurusnya

Lantas, apa itu microsleep? Microsleep mengacu pada episode tidur yang berlangsung kurang dari 30 detik. Seringkali, Anda tidak menyadarinya. Anda mungkin mengalami beberapa episode microsleep berdekatan, saat Anda mencoba dan gagal untuk tetap terjaga. ‌

Seringkali dalam microsleep, otak Anda berputar dengan cepat antara tertidur dan terjaga. Setiap periode tidur hanya berlangsung beberapa detik. Periode tidur harus berlangsung setidaknya satu menit sebelum otak dapat mencatatnya.

Anda mungkin pernah mengalami microsleep jika:

1. Anda terbangun oleh sentakan tubuh atau kepala Anda jatuh ke depan

2. Anda mendapati diri Anda menguap atau berkedip secara berlebihan

Ilustrasi menyetir mobil.

Photo :
  • Twitter @firdyfire

3. Anda tidak menyadari sesuatu yang baru saja terjadi

4. Anda kesulitan memproses informasi

Apa yang membuat seseorang mengalami microsleep? Salah satu penyebabnya diketahui adalah kurang tidur. Satu studi menemukan bahwa 20 persen dari mereka yang disurvei membutuhkan 90 menit lebih banyak tidur per malam daripada yang mereka dapatkan. Kerja shift dan jam kerja yang panjang adalah bagian dari masalah. Akses digital sepanjang waktu adalah masalah lain.

Anda tidak harus memiliki pola kurang tidur untuk terpengaruh. Satu studi menemukan bahwa hanya satu malam dari waktu tidur terbatas (kurang dari 4 jam) menghasilkan peningkatan microsleep. Selain itu, mereka yang memiliki pola tidur teratur lebih cenderung mengalami episode microsleep saat kurang tidur.

Penyebab lain dari Microsleep

Kualitas tidur yang buruk juga dapat menyebabkan microsleep. Tidur yang buruk dapat berasal dari kondisi fisik dan mental, termasuk:

Ilustrasi arus mudik di Cipali

Photo :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

- Diabetes dan masalah gula darah
- Apnea tidur
- Tekanan darah tinggi
- Kegemukan
- Depresi
- Kecemasan

Selain itu, penggunaan alkohol dan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan episode microsleep. Antihistamin adalah salah satu obat yang biasa digunakan yang dapat menyebabkan kantuk.

Pencegahan Microsleep

Perbaikan jangka pendek untuk kantuk dapat mengurangi microsleep. Coba tips ini saat Anda merasa mengantuk:

1. Ubah apa yang Anda lakukan

Hanya butuh sekitar setengah jam agar monoton memengaruhi kewaspadaan Anda. Istirahat untuk bangun dan bergerak sangat membantu.

2. Istirahat

Terkadang Anda tidak bisa mengatasi rasa kantuk Anda. Tidur selama 20 menit atau lebih dapat membantu. Atur alarm jika Anda kesulitan bangun.

3. Berbicara dengan seseorang

Percakapan membangunkan sel-sel otak. Selain itu, berbicara mempercepat pernapasan dan memompa oksigen ekstra ke dalam aliran darah.

4. Minum kafein

Biarkan sekitar 30 menit agar mulai bekerja. Dan cobalah untuk tidak mengkonsumsinya terlalu dekat dengan waktu tidur.‌

5. Untuk perbaikan jangka panjang, tingkatkan kebiasaan tidur Anda

Rencanakan untuk menghabiskan 8 jam di tempat tidur, yang biasanya menghasilkan 7 jam tidur. Tidur yang cukup untuk kebanyakan orang dewasa. Pastikan untuk berolahraga di siang hari.

6. Batasi penggunaan layar menjelang waktu tidur

7. Hindari makanan berat, kafein, nikotin, dan alkohol dalam beberapa jam sebelum tidur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya