Heatstroke Mengintai saat Gelombang Panas, Bahaya Kerusakan Otak Hingga Kematian

Ilustrasi heatstroke/cuaca panas.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA Showbiz – Heatstroke, juga dikenal sebagai sengatan matahari, adalah bentuk paling parah dari hipertermia, atau penyakit terkait suhu panas. Heatstroke adalah kejadian umum selama cuaca panas dan lembab, atau saat ini rentan terjadi gelombang panas di berbagai wilayah di Indonesia dan India.

Setelah Dubai, Hujan Ekstrem Diprakirakan Akan Landa Arab Saudi

Heatstroke tidak boleh diabaikan karena dapat memicu komplikasi serius seperti kerusakan otak, kegagalan organ, bahkan kematian. Oleh karena itu, penanganan heatstroke membutuhkan intervensi tepat waktu.

Shirish M Hastak, Regional Director, Neurology, Stroke and Neurocritical Care, Global Hospital, Parel Mumbai, menjelaskan penyebab heatstroke serta cara menangani heatstroke.

Viral Video Detik-detik Seekor Kucing Diselamatkan di Tengah Banjir Melanda Dubai

Ilustrasi cuaca panas.

Photo :
  • U-Report

Ia menjelaskan bahwa biasanya suhu mulai panas dan kehilangan panas diimbangi oleh tubuh kita. Mekanisme utama kehilangan panas adalah penguapan, dan ini menjadi terganggu jika kelembapan lebih dari 75 persen dengan adanya panas lingkungan atau olahraga berat. 

Video Detik-detik Muazin Mengubah Lafaz Azan saat Hujan Badai di Dubai, Serukan Sholat di Rumah

"Heatstroke menyebabkan tubuh kepanasan karena suhu tubuh bisa naik di atas 105 derajat Fahrenheit (yaitu sekitar 40,5 derajat Celcius)," ujar Shirish M Hastak, dikutip laman The Health Site.

Ada dua jenis sengatan panas. Pertama, sengatan panas aktivitas yang terjadi karena kelelahan fisik dalam kondisi panas dan lembab. Kedua, sengatan panas non-aktivitas, yang merupakan serangan panas klasik yang terkait dengan faktor-faktor tertentu seperti usia atau kondisi kesehatan yang mendasarinya. 

"Orang-orang dari semua kelompok usia dapat menderita stroke panas, tetapi bayi dan orang lanjut usia memiliki kemungkinan lebih tinggi karena tubuh mereka mungkin tidak dapat mengatur suhu dengan cara yang tepat," tambahnya.

Faktor-faktor tertentu seperti minum alkohol, dehidrasi, obat-obatan tertentu, fibrosis kistik, gangguan tidur atau masalah pada jantung, paru-paru, ginjal, hati, tiroid atau pembuluh darah, pakaian ketat, seperti alat pelindung, obesitas, dan riwayat sengatan panas di masa lalu dapat menyebabkan sengatan panas. Lantas, apa saja gejala heatstroke saat suhu memanas?

"Seseorang yang mengalami sengatan panas akan menunjukkan gejala seperti kulit kering, ketidakmampuan untuk menyeimbangkan, kebingungan, pusing, keringat berlebih, kulit pucat, masalah gerakan dan koordinasi, kejang, detak jantung cepat, dan kelemahan," terangnya.

Ilustrasi berolahraga/olahraga/berkeringat.

Photo :
  • Freepik/katemangostar

Bahaya heatstroke yang tak diatasi dapat menyebabkan pembengkakan otak, gagal ginjal, kerusakan saraf, sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), gagal hati, dan berkurangnya aliran darah ke jantung. Maka, heatstroke membutuhkan perawatan medis segera. Jika Anda atau seseorang menderita serangan panas, maka berbaringlah di lingkungan yang berventilasi baik.

"Oleskan air hangat ke seluruh tubuh dan kipasi orang tersebut untuk membantu penguapan. Singkirkan pakaian ketat sebelum dibawa ke rumah sakit tetapi jangan berikan obat tanpa sepengetahuan dokter. Saat di rumah sakit, pasien akan diberikan selimut pendingin, terapi oksigen dan cairan infus melalui pembuluh darah di lengannya," terangnya.

Untuk meminimalkan risiko serangan panas, hindari melakukan aktivitas berat dalam kondisi lembab, tetap minum air putih, jangan meninggalkan anak di dalam mobil atau tempat yang sangat panas, berada di area ber-AC atau berventilasi baik saat suhu di luar panas, kenakan pakaian longgar untuk menghindari sengatan panas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya