- Koreaboo
Korea Selatan – Konten digital yang berisi tentang makan dalam porsi besar sambil berinteraksi dengan para penonton atau Mukbang belakangan ini banyak ditonton oleh para pengguna sosial media. Berbagai jenis makanan dilahap habis meskipun dalam porsi yang sangat banyak.
Salah satu YouTuber asal Korea Selatan yang cukup terkenal dengan konten mukbangnya adalah Tzuyang. Meskipun sering makan dalam porsi besar, tetapi Tzuyang tampaknya tidak mengalami kenaikan berat badan. Ia tetap berbadan langsing namun nafsu makannya lebih tinggi daripada orang normal biasanya.
Tzuyang.
- Koreaboo
Untuk itu, seorang dokter bernama Seo Jae Gul membuat penjelasan di YouTube yang membahas topik kesehatan tentang bagaimana YouTuber mukbang tidak bertambah gemuk setelah makan banyak.
Pertama, Dokter Seo Jae Gul berbicara tentang ukuran perut manusia dan membandingkannya dengan cangkir kertas dan botol berukuran 2 liter.
"Biasanya perutnya rata hingga kurang dari setengah ukuran paper cup, namun saat makanan masuk, perutnya terus terbuka dan meregang cukup untuk menampung hingga 2 liter botol air kemasan," kata Seo Jae Gul, melansir Koreaboo, Jumat 7 Juli 2023.
Perut bisa meregang hingga kira-kira lima puluh kali ukurannya. Namun, Seo Jae Gul menekankan bahwa perut yang telah diregangkan dalam waktu lama tidak akan mudah menyusut kembali.
Lalu alasan mengapa YouTuber mukbang tidak bertambah berat badan, Seo Jae Gul menjelaskan bahwa kuncinya adalah tidak menyimpan makanan di perut dalam waktu lama.
"Jika Anda melihat mukbang YouTuber Tzuyang, dia tidak menyimpan makanan di perutnya dalam waktu lama dan langsung mengirimkan makanan yang dia makan ke usus," terangnya.
Tren Mukbang
- Youtube
Dia membandingkannya dengan menuangkan air ke dalam toples dengan celah di bagian bawah, orang bisa makan makanan tanpa henti jika mereka terus menurunkannya dan mengosongkan perutnya dengan cepat.
Dokter menjelaskan bahwa berat badan manusia bertambah ketika tubuh menyimpan makanan dalam bentuk lemak. Di sisi lain, jika makanan langsung dikirim ke usus, tidak berubah menjadi lemak yang tersimpan.
"Kita bertambah berat ketika makanan disimpan dalam bentuk lemak di dalam tubuh kita, tetapi jika tubuh tidak menyerap makanan dan mengirimkannya dari usus ke kotoran dengan cepat, jika masuk melalui mulut dan keluar melalui anus, tidak ada perubahan besar pada tubuh kita. Itu sebabnya berat badan kita tetap sama. Jika Anda terlihat makan banyak, tetapi itu berarti Anda mengeluarkan sebanyak itu," katanya.
Namun, ada efek sampingnya yaitu jika makanan dikirim terlalu cepat ke usus, tubuh tidak dapat menyerap makanan dengan baik, termasuk nutrisinya. Tzuyang pernah menceritakan di masa lalu bahwa dia tidak memiliki usus yang sehat, itulah sebabnya dia sering terlihat berlari ke kamar mandi di tengah acara makan. Menurut Seo Jae Gul, ini bisa menjadi sinyal bahwa usus tidak menyerap nutrisi makanan dengan baik.
Dokter itu juga memberikan contoh tipe tubuh yang berbeda, pertama, dia berbicara tentang Kim Dong Eun, seorang pelatih kesehatan yang terkenal dengan mukbangnya. Tingginya sekitar 160 cm dan beratnya 52 kg, dan diketahui banyak makan tetapi berat badannya tidak bertambah.
"Namun, Kim Dong Eun banyak berolahraga. Karena dia memiliki banyak otot, tingkat metabolisme basalnya lebih tinggi daripada kebanyakan orang, yang menyebabkan berat badannya tidak bertambah banyak," kata dokter itu.
Ilustrasi konsumsi permen dan makanan manis berlebih
- Freepik: wayhomestudio
Contoh lain yang disebutkan oleh Seo Jae Gul adalah Hyun Joo Yup, mantan pemain bola basket profesional dan sekarang menjadi tokoh televisi yang dikenal banyak makan. Tingginya 196 cm dan bertubuh besar, sehingga perutnya sudah membuncit. Inilah mengapa dia bisa makan begitu banyak makanan.
Meskipun dia bisa makan banyak, Seo Jae Gul mencatat bahwa Hyun Joo Yup adalah tipe orang yang akan menambah berat badan jika dia makan berlebihan karena tubuhnya menyerap makanan dan tidak mengirimkannya dengan cepat seperti Tzuyang. Dia juga tidak memiliki banyak otot seperti Kim Dong Eun.
Alasan lain orang menambah berat badan adalah karena mereka mengabaikan tanda-tanda peringatan yang dikirimkan tubuh mereka saat mereka kenyang.
"Kita memiliki 'saklar' yang menekan nafsu makan. Jika kita mengisi 60% hingga 70% perut, tubuh kita perlu mengatakan, 'Kamu kenyang! Berhentilah makan.’ Ini disebut rasa kenyang. Saat itulah hormon Leptin keluar. Itu membuat Anda merasa kenyang. Butuh waktu sekitar 20 menit agar perut kenyang setelah makan, tapi kalau kita makan dalam 10 menit, kita tidak punya waktu untuk merasa kenyang. Makanan terus masuk," terang Seo Jae Gul.
Setiap orang memiliki jenis perut yang berbeda dengan tingkat metabolisme, bobot, hingga proses pencernaan yang berbeda. Dokter Seo Jae Gul menekankan pentingnya mengetahui tubuh dan melakukan apa yang cocok untuk tubuh.
"Kita tidak tahu apa yang terjadi di dalam tubuh kita saat kita makan dengan gembira. Ada orang yang berat badannya naik karena terlalu banyak menyimpan makanan dan ada orang yang mengeluarkan makanan karena muntah atau diare. Jangan iri dengan mukbang dan cari tahu tipemu seperti apa, dan makanlah sesuai tipemu. Maka Anda bisa memiliki perut yang sehat," tandasnya.
