Sering Begadang Hipertensi Mengintai, Begini Menyiasatinya

Ilustrasi menguap/insomnia.
Sumber :
  • Freepik/yanalya

JAKARTA – Kerap tidur hingga larut yang membuat tubuh kekurangan waktu istirahat sering dilakukan lantaran tuntutan pekerjaan atau kebiasaan sejak lama. Kendati terlihat sepele, namun terlalu sering begadang dengan memangkas waktu istirahat memicu dampak bahaya pada tubuh seperti hipertensi.

Bukan Jadi Penyanyi Dangdut, Cita-cita Jirayut Ternyata Mendambakan Pekerjaan Ini

Dokter spesialis jantung dr. Bambang Widyantoro SpJP(K), mengatakan bahwa pola hidup sehat patut dijalani setiap orang guna menjaga tubuh agar tetap bugar. Salah satu yang sering diabaikan dan tak disadari kaum urban adalah dengan begadang. Scroll untuk informasi selengkapnya.

"Orang yang kurang jam tidur, akan pengaruhi variasi tensi dalam 24 jam dan lama-lama bisa timbul hipertensi," ujarnya dalam acara media beberapa waktu lalu, di Jakarta.

Terungkap! Manfaat Tersembunyi Lalapan Sunda untuk Kesehatan

Dokter Bambang menjelaskan bahwa pada dasarnya tubuh sudah memiliki irama tekanan darah yang stabil setiap harinya. Ketika pagi dan siang hari biasanya tekanan darah cenderung naik, sementara di malam hari akan menurun. Saat begadang, pola tekanan darah itu pun perlahan terganggu hingga akhirnya berubah.

Buka Festival Permainan dan Olahraga Tradisional Jabar 2024, Herman: Asah Intuisi Anak

"Orang begadang dan waktu tidur sedikit, tidur berpindah jamnya, sehingga tensi harusnya turun saat malam, pola itu akan berubah," jelasnya.

Lebih dalam, dokter Bambang menegaskan bahwa sebenarnya bukan perkara tidur larut malam atau dini hari yang dipermasalahkan. Melainkan, waktu tidur yang tak mencukupi sehingga berdampak pada tekanan darah yang tak stabil. Biasanya, ini berlaku pada kasus pekerja yang bekerja dengan shift.

"Bukan karena begadang yang bisa tingkatkan risiko hipertensi, tapi kurang istirahatnya. Ada yang kerja shift malam, tapi ada waktu istirahat di daytime, itu bisa kurangi terkena hipertensi. Tipsnya adalah di waktu luar jam kerja, istirahat tetap cukup, usahakan tidur berkualitas," jelasnya.

Selain itu, dokter Bambang menggarisbawahi pentingnya menghindari faktor risiko lain seperti merokok hingga minum alkohol. Serta, menganjurkan untuk menjalani pola hidup yang sehat dengan olahraga cukup dan makan makanan bergizi.

"Faktor risiko lain dijaga, makan dijaga, jangan merokok. Walau misal jam istirahat cukup meski shift malam, harus tetap ada olahraga rutin meski ringan, bisa kurangi risiko kena hipertensi," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya