Wanita, Yuk Perhatikan Keputihan Abnormal: Gejala, Penyebab, dan Perawatan

ilustrasi organ intim/vagina/ keputihan
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA Lifestyle – Keputihan adalah kondisi umum yang dialami oleh sebagian besar wanita. Ini adalah proses alami di mana cairan vagina dikeluarkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi. Keputihan normal biasanya tidak memiliki bau yang kuat, berwarna bening atau putih susu, dan tidak menyebabkan ketidaknyamanan.

Pentingnya Deteksi Dini: Gejala Awal serta Faktor Risiko Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai

Namun, dalam beberapa kasus, keputihan dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang perlu diwaspadai.

Dalam artikel ini, VIVA akan membahas gejala keputihan yang tidak normal, penyebabnya, dan perawatan yang mungkin diperlukan.

5 Fakta Penting tentang Penyakit FLUTD pada Kucing

Wanita alami keputihan abnormal.

Photo :
  • http://www.jadimodel.biz

Gejala Keputihan yang Tidak Normal:

Kenapa Vagina Wanita Bau Seperti Ikan Amis Busuk?

1. Perubahan Warna: Keputihan normal biasanya berwarna bening atau putih susu. Jika keputihan berubah warna menjadi abu-abu, kuning, hijau, atau berwarna terang, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan. Warna yang tidak biasa ini dapat mengindikasikan infeksi atau perubahan dalam lingkungan vagina.

2. Bau yang Tidak Normal: Keputihan yang normal umumnya tidak memiliki bau yang kuat atau tidak sedap. Jika Anda mencium bau yang tidak biasa, seperti bau amis, busuk, atau tajam, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi bakteri atau infeksi jamur.

3. Konsistensi yang Tidak Biasa: Keputihan yang normal cenderung memiliki konsistensi yang ringan dan tidak lengket. Jika konsistensinya berubah menjadi sangat tebal, berbusa, atau berubah menjadi gumpalan, ini bisa menjadi tanda infeksi atau masalah kesehatan lainnya.

4. Iritasi atau Gatal: Keputihan yang menyebabkan iritasi, gatal, atau sensasi terbakar di area genital dapat mengindikasikan masalah seperti infeksi jamur atau infeksi menular seksual (IMS). Gejala ini seringkali sangat mengganggu.

5. Kuantitas yang Tidak Normal: Selain perubahan dalam warna dan konsistensi, perubahan tiba-tiba dalam jumlah keputihan juga perlu diperhatikan. Jika Anda mengalami peningkatan jumlah keputihan yang tidak normal, konsultasikan dengan dokter.

6. Nyeri atau Ketidaknyamanan: Keputihan yang disertai dengan nyeri perut, nyeri panggul, atau nyeri saat berhubungan seksual perlu segera dinilai oleh profesional medis. Ini bisa menjadi tanda infeksi atau masalah ginekologi lainnya.

7. Perubahan dalam Siklus Menstruasi: Keputihan yang terjadi di luar siklus menstruasi normal atau berhubungan dengan perubahan dalam siklus menstruasi Anda juga harus diperhatikan. Ini bisa menjadi indikasi masalah hormon atau masalah lainnya.

Penyebab Keputihan yang Tidak Normal:

Ada beberapa penyebab potensial untuk keputihan yang tidak normal, termasuk:

1. Infeksi Jamur: Infeksi jamur vagina (kandidiasis) seringkali menyebabkan keputihan yang tebal, berbau ragi, dan gatal.

2. Infeksi Bakteri: Infeksi bakteri seperti bakteri vaginosis dapat menghasilkan keputihan yang berbau tidak sedap dan berwarna abu-abu atau kuning.

3. Infeksi Menular Seksual (IMS): IMS seperti klamidia, gonore, atau trichomoniasis dapat menyebabkan keputihan yang tidak normal bersama dengan gejala lainnya seperti nyeri panggul dan perdarahan.

4. Alergi atau Reaksi Iritasi: Produk perawatan pribadi, alergi terhadap bahan tertentu, atau reaksi iritasi terhadap sabun atau deterjen dapat menyebabkan keputihan yang tidak normal.

Perawatan Keputihan yang Tidak Normal:

Jika kamu mengalami gejala keputihan yang tidak normal, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan. Mereka dapat melakukan pemeriksaan dan diagnosis yang diperlukan untuk menentukan penyebab gejala tersebut dan memberikan perawatan yang sesuai. Perawatan mungkin mencakup penggunaan obat-obatan seperti antibiotik atau antijamur, perubahan gaya hidup, atau edukasi kesehatan terkait praktik seks yang aman.

Keputihan yang tidak normal harus dianggap serius dan ditangani dengan cepat untuk mencegah masalah kesehatan lebih lanjut. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat sesuai dengan penyebabnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya